Yayasan Sanggar Suwung Adakan Kegiatan Belajar Sablon dan Lukis

Minggu pagi menjelang siang,  (23/10/16) cuaca mendung gerimis menyelimuti kota Bumiayu setelah turun hujan, sehingga membuat rasa malas melakukan aktifitas. Akan tetapi ada suasanya yang berbeda ketika kita datang ke basecamp Yayasan Sanggar Suwung, disana ada puluhan anak dan beberapa orang tua yang mendampingi tampak serius, bercanda dan bermain-main mengikuti latihan sablon dan lukis penuh kehangatan dan ceria.

Sebanyak 46 Anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut, mereka berasal dari lingkungan disekitar sanggar dan beberapa ada yang berasal dari luar Bumiayu. Mereka tampak serius meperhatikan pelajaran yang diberikan pemateri tentang cara menyablon dengan media kaos.

Ahmad Mutaqin selaku pemateri adalah pemilik usaha yang bergerak dibidang sablon atau percetakan Relasi Multimedia dari Winduaji Paguyangan, selain memberikan pelatihan juga menyumbangkan bahan-bahan peralatan sablon hingga kaos sebanyak 40 pcs gratis untuk peserta.

“Kami sungguh merasa bangga dan akhirnya ingin ikut bergerak bersama Sanggar Suwung dalam belajar kesenian ini, semoga bermanfaat bagi mereka apalagi setelah melihat anak-anak yang merasa senang dengan belajar sablon yang mungkin merupakan hal baru dan menambah pengalaman bagi mereka,” ungkap Mutaqin kepada cbmnews.net, Brebes (23/10).

Sementara itu, bagi orang tua yang mendampingi anaknya di Sanggar Suwung, menjadi momentum liburan bersama keluarga untuk menambah keakraban dengan anak maupun peserta yang lain melalui interaksi belajar tersebut.

“Kami selaku orang tua selalu meluangkan waktu di hari minggu mengantar anak belajar di sanggar dengan harapan dapat mengisi hari libur anak dengan hal yang positif menyenangkan dan menambah skill,” tutur  Juni salah satu orang tua peserta pelatihan.

Yayasan Sanggar Suwung yang didirikan oleh Haris Zulfikar atau lebih akrab dikenal pak Agep, adalah seorang guru kesenian lulusan ISI Jogyakarta, kepeduliannya terhadap seni khusunya bagi anak-anak dan generasi muda membuatnya terus berkreasi dalam mengisi kegiatan di sanggar yang ada di garasi rumahnya dijadikan sebagai basecamp sekaligus tempat belajar.

“Setiap minggu pagi disini selalu ada kegiatan, dalam rangka turut peringati Hari Santri Nasional kita belajar sablon dan mewarnai dengan tema gambar pondok pesantren, setelah sebelumnya belajar membuat seni kaligrafi dan kerajinan dari barang bekas, tujuannya menggali kreatifitas anak dengan melakukan aktifitas serta mengembangkan pemikiran dengan cara bermain dan berkreasi sehingga anak tumbuh cerdas dan kreatif.

kami ingin mengajak lewat Sanggar Suwung ini yang dalam basa jawa diartikan kosong, dengan harapan ayo siapapun, dari manapun asalnya dan apapun profesinya tidak harus di bidang seni bisa mengisi kekosongan sanggar dengan sesuatu hal yang bermanfaat,” terangnya.

Sumber: CBM News

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *