KPC; Ajang Silaturahmi, Sekalian Bikin Koperasi

sumber : radarcirebon.com

sumber : radarcirebon.com

Komunitas Perantau Cirebon dibentuk oleh orang asli Cirebon yang merantau di berbagai daerah. Komunitas ini diisi oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, karyawan, hingga wirausaha. “Komunitas ini dibuat supaya orang Cirebon gak individualistis. Tujuan lainnya untuk mempererat silaturahmi antar orang Cirebon di tanah perantauan. Mun jare wong Cirebon mah supaya “bli ira-ira isun-isun ning perantauan,” ujar Rachman, salah satu perantau Cirebon sekaligus admin Komunitas Perantau Cirebon.

Komunitas Perantau Cirebon sudah terorganisasi dari berbagai macam komunitas, khususnya di wilayah Jabodetabek. Untuk wilayah Cikarang dan Bekasi yang paling banyak komunitasnya, yakni Wong Cirebon Community (WCC), Community Rantau Cirebon People (CRCP), dan masih banyak lagi. Tak sekadar wadah silaturahmi, Komunitas Perantau Cirebon memiliki berbagai kegiatan. Misalnya pada saat anniversarry atau event-event tertentu, para anggota sering menampilkan atau memperkenalkan budaya Cirebon di tanah perantauan. Seperti komunitas CRCP sering ikut partisipasi di event Car Free Day Cikarang. Dan mencoba tukar budaya Cirebon dan Bekasi. “Belum lama ini, ada perform tari topeng kelana tukar budaya dengan tari blantek khas Bekasi,” tambahnya.

Kegiatan lainnya yakni kumpul silaturahmi setiap malam minggu dan silaturahmi keliling rutin bulanan di kediaman para anggota secara bergantian. Komunitas ini juga aktif dalam kegiatan sosial dan ekonomi. Seperti komunitas WCC, ada kegiatan usaha bersama yaitu Koperasi WCC. Koperasi ini meliputi usaha elektronik dan sembako dengan sistem simpan pinjam anggota tanpa bunga. Tujuannya tidak untuk dikomersilkan. “Karena utamanya untuk membantu sesama orang Cirebon di tanah rantau. Dari pada minta tolong ke orang lain, kenapa gak minta tolong sama wong dewek (orang sendiri, red),” tuturnya.

sumber : radarcirebon.com

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *