Pada bulan September 1955 Ny. Sulastri Soetomo (Isteri Bung Tomo), Ny. Garland Sunaryo dan Ny. Sukardi dengan bantuan Women International Club di Jakarta mendirikan Yayasan untuk menolong bayi-bayi yang terlantar dibeberapa rumah sakit di Jakarta karena ditinggalkan para ibu-ibu mereka yang karena berbagai hal melarikan diri sehabis melahirkan dengan meninggalkan alamat palsu.
Diatas tanah di Jln. Barito, Kebayoran Baru seluas 2000m2 bantuan Pemda Jakarta didirikanlah Panti Asuhan untuk merawat sambil mencarikan solusi untuk kesianambungan hidup mereka dengan cara yang sebaik-baiknya. Yayasan diberi nama Yayasan Sayap Ibu yang diilhami oleh induk ayam yang dalam melindungi anak-anaknya tidak gentar menghadapi marabahaya apapun dan dibawah sayapnya anak-anaknya mendapatkan perlindungan dan kehangatan.
Pada waktu belum ada UU tentang Kesejahteraan Anak untuk acuan pelakanaan program. Keluarga-keluarga yang mengangkat anak dari Yayasan Sayap Ibu berdasarkan Hukum Adat yang berlaku. Pelaksanaan kerja didasarkan atas AD dan ART yang disusun sesuai situasi dan kondisi pada waktunya.
Pengurus sebagian besar terdiri dari para relawan sosial yang silih berganti setiap lima tahun sekali, dalam kurun waktu 7 windu (56 tahun) dengan bantuan pemerintah dan masyarakat telah berhasil mengembangkan Yayasan Sayap Ibu menjadi lembaga sosial non Pemerintah yang pola pelayanannya holistik, terpadu dan berkesinambungan. Dalam hal ini peranan Ny. J.S. Nasution yang masuk dalam jajaran Pengurus dari tahun 1908 – 2009 tidak terpisahkan dari rangkaian sejarah perkembangan Yayasan Sayap Ibu pada tahun 2011 ini Yayasan Sayap Ibu telah mempunyai tiga di Jakarta, Prov.DIY dan Prov.Banten dengan Kantor Pusatnya di Sleman, Yogyakarta.
Program kerja yang dilaksanakan secara Panti dan Non-Panti dengan sasaran anak-anak normal dan difabel ganda.
Pada tahun 2001 dengan dikeluarkannya UU no.16 tahun 2001 tentang Yayasan oleh Departemen Kehakiman dan HAM, maka Yayasan Sayap Ibu yang sebelumnya sudah menyandang izin dari Departemen Sosial dan Departemen Pendidikan telah menyesuaikan AD dan ARTnya sehingga strukturnya menjadi Organ dengan Pembina, Pengawas dan Pengurus. Dengan demikian Yayasan Sayap Ibu pada waktu ini telah berkeluarga dengan beberapa anak, menjadi sarjana, berkarya pada pemerintah maupun berswasta, dll.
Sedikit laporan yang ke Yayasan Sayap Ibu tentang kegagalan penghidupan anak-anak yang diangkat baik oleh orang tua angkat WNI maupun WNA karena prosedur yang paling penting adalah didasari panggilan nurani dan tanggung jawab para pelaksana yang menyandang Amanah menolong anak-anak yatim piatu yang diserahkan ke Yayasan Sayap Ibu.
Dengan berkah dan Rahmat Allah SWT, Yayasan Sayap Ibu akan tetap berkarya dalam Usaha Perlindungan dan Kesejahteraan Anak.
Setiap anak berhak atas kehidupan yang layak, penelantaran anak tidak dapat ditolerir, maka YSI melakukan upaya guna terwujudnya kesejahteraan anak yang holistik, berkesinambungan dengan penuh kasih sayang.
Misi:
Sumber: Laman Yayasan Sayap Ibu