KOPISODA; Kaji Pemikiran dan Hasil Karya Mbah Sholeh Darat

Sekelompok orang yang mencintai dan berusaha mendalami keilmuan KH Sholeh bin Umar as-Samarani alias Mbah Sholeh Darat membentuk sebuah komunitas bernama “Kopisoda” (Komunitas Pecinta KH Sholeh Darat). Mereka menggelar pengajian rutin, mempelajari sejarah, serta menelursuri karya-karya salah satu mahaguru ulama Nusantara itu.

Ahad (20/3) kemarin, Kopisoda menggelar pengajian perdana kitab Hidayatur Rahman. Kitab yang berisi tafsir surat al-Fatihah dan al-Baqarah ini merupakan ringkasan dari salah satu karya Mbah Sholeh Darat, kitab Faidurrahhman, yang konon pernah dihadiahkan kepada RA Kartini sebagai kado pernikahan.

Pembacaan kitab yang dipandu H. In’amuz Zahidin tersebut diselenggarakan di Masjid Kyai Sholeh Darat Jalan Kakap Darat Tirto Nomor 212 Semarang Utara. Kegiatan maulid Nabi dan peringatan haul Mbah Sholeh Darat juga telah digelar empat kali di masjid ini.

Agus Taufik, keluarga KH Sholeh Darat, mengapresiasi pembentukan Kopisoda sebagai sarana melestarikan dan mengaji kitab-kitab KH Sholeh Darat. Ia yakin, masih banyak keilmuan guru pendiri NU KH Muhammad Hasyim Asy’ari dan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan tersebut yang masih terpendam bersamaan dengan kitab-kitabnya yang belum ditemukan.

“Ikhtiar kami bagian dari keluarga dan jamaah ingin melestarikan perjuangan Mbah Sholeh Darat,” tutur Agus Taufiq. Menurutnya, kegiatan seperti ini perlu dikembangkan secara istiqamah.

Acara pengajian dimulai dengan pembacaan tahlil dipimpin K. Mukri selaku sesepuh takmir masjid. Hadir dalam kesempatan ini H Ashom (ketua PCNU Kota Semarang), H. In’amuzzahidin (koordinator Kopisoda), Hj Sri Suhanjati Sukri (tokoh Aisyiyah), H Imam Taufiq dari MUI Jateng, M. Rikza Chamami (dosen UIN Walisongo), dan pecinta kajian Mbah Sholeh Darat lainnya. Rencananya, kegiatan serupa diadakan rutin tiap Ahad minggu ketiga saban bulan.

Menurut Sri Suhanjati Sukri yang menggeluti penelitian mengenai Mbah Sholeh Darat berharap ke depan ada Mbah Sholeh Darat Center untuk menampung dan mengambangkan pemikiran dan hasil karya Mbah Sholeh Darat.

Tercatat 13 kitab yang telah ditemukan Kopisoda. Dan pada pertemuan kali ini Agus Taufiq memperlihatkan temuan kitab tambahan, yakni Aqiqatut Tajwid dan Fil Biladil Mukarramah al-Musyarrafah.

Para anggota Kopisoda yang aktif berkominikasi melalui media sosial ini akan berkunjung ke berbagai masjid dan lintas organisasi untuk mengenalkan lebih dalam sosok Mbah Sholeh Darat. Pertemuan mendatang 17 April bertempat di masjid Kauman Agung Semarang.

“Tidak ada sekat diantara kita, mbah Sholeh Darat milik kita semua,” kata Agus Taufiq.

Sumber: NU Online

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *