INFID: Dorong Akuntabilitas Pemerintah Indonesia

INFID (International NGO Forum on Indonesian Development) didirikan sejak tahun 1985. Tokoh-tokoh masyarakat sipil seperti Gus Dur, Asmara Nababan, Gaffar Rahman, Adnan Buyung Nasution, Dawam Rahardjo, Fauzi Abdullah, Wukirsari, Kartjono, Zoemrotin KS, dan masih banyak lainnya, telah ikut membidani dan menghela INFID. INFID kini memiliki status sebagai lembaga yang diakui dan diakreditasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan UN Special Consultation Status with the Economic and Social Council sejak 2004.

INFID juga merupakan anggota IFP (International Forum for national NGO Platform) berbasis di Paris, Prancis. IFP adalah jaringan NGO global yang mewadahi forum-forum NGO nasional di seluruh dunia (http://www.ongngo.org/en) sejak 2009. INFID juga merupakan bagian dari Beyond 2015 (www.beyond2015.org). Beyond 2015 merupakan jaringan CSO global yang melakukan kampanye untuk agenda pembangunan Paska 2015.

INFID telah berperan penting dalam mewujudkan proses demokratisasi di Indonesia (human rights and development) (1985-2000) ketika Indonesia tunduk pada sistem Otoriter di bawah Soeharto. Melalui berbagai upaya dan usulan regulasi antara lain dalam tema-tema hak asasi manusia, kebebasan pers, rule of law, hak-hak buruh, partisipasi warga, dan keadilan gender.

Pada periode 2000 hingga 2007, Infid telah bekerja untuk mengangkat beban utang luar negeri (finance and development) menjadi agenda utama pemerintah dan lembaga-lembaga donor. Pemerintah Indonesia kini mematok beban utang tidak lebih dari 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Negara-negara pemberi pinjaman kemudian memberikan keringanan utang (debt swaps) : Jerman, AS, Italia, dll.

INFID telah berhasil memulai dan mendorong pelaksanaan akuntabilitas dan keterbukaan pendanaan pembangunan (finance and development) Indonesia. Konferensi-konferensi tematik dua tahunan INFID (1998-2004), antara lain data kebocoran 30% dalam dana utang LN dari pinjaman Bank Dunia untuk berbagai proyek di Indonesia, telah mengubah kebijakan dan praktik lembaga donor dan lembaga keuangan internasional (Bank Dunia).

INFID telah tercatat sebagai aktor utama dalam memperbaiki relasi yang lebih setara (governance and development) antara donor dan penerima (2000-2007). Pembubaran forum donor untuk Indonesia (CGI) tahun 2007 merupakan perubahan besar bagi Indonesia dan lembaga donor. Lembaga donor juga mengakui bahwa mereka selalu dipantau dan diawasi oleh INFID untuk membuat mereka lebih terbuka, transparan dan jujur dengan peranan mereka.

INFID telah berhasil mendorong akuntabilitas pemerintah Indonesia (2007-2011) (governance and development) berkaitan dengan target pencapaian MDGs 2015. Laporan-laporan resmi Pemerintah Indonesia mengakui bahwa ada beberapa target yang memang tidak berhasil dicapai dalam tahun 2015.

Sejak 2013 ada tiga program utama yang dijalankan oleh sekretariat INFID, yakni:

    • Ketimpangan
    • Post 2015 Development Agenda
    • Demokratisasi dan HAM

Sumber: Laman INFID

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *