Menahan Dorongan Seksual (Abstinence)

Perilaku seksual merupakan tindakan yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ seksual melalui berbagai tindakan. Beberapa orang mengekspresikan perilaku seksual ini melalui kegiatan seperti pacaran, berciuman, necking, petting, masturbasi, atau berhubungan seksual. Sementara ada beberapa orang yang menahan dorongan seksual tersebut atau abstinence.

Abstinence secara harfiah berarti tidak melakukan atau pantang. Sementara abstinence secara seksual dapat didefinisikan sebagai perilaku yang dilakukan dengan penuh kesadaran untuk tidak melakukan sebagian atau semua aspek yang berkaitan dengan aktivitas hubungan seksual. Alasan yang biasanya membuat seseorang menjauhkan diri dari pengungkapan dorongan seksual tersebut adalah alasan agama dan nilai-nilai (misalnya nilai kesucian), alasan jasmani (menghindari kehamilan yang tidak diinginkan atau penularan IMS), alasan psikososial (depresi, kecemasan), pengalaman masa lampau yang negatif atau untuk memenuhi hukum yang berlaku.

Pilihan untuk abstinence biasanya disarankan untuk remaja yang berusia di bawah 20 tahun dan belum menikah karena selain mencegah penularan HIV, abstinence juga memiliki keuntungan lainnya seperti mengurangi resiko terkena kanker leher rahim bagi perempuan.

Hubungan atau kontak seksual pada usia di bawah 17 tahun merangsang tumbuhnya sel kanker pada alat kandungan perempuan, karena pada rentang usia 12 hingga 17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali. Saat sel sedang membelah secara aktif (metaplasi) idealnya tidak terjadi kontaks atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan. adanya benda asing, termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim. Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan.

Dikutip dari PKBI DIY.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *