Jenis musik ini berkembang di pertengahan tahun 80-an di negara Amerika Washington, khususnya di wilayah Seattle. Yup, genre musik yang dimaksud adalah Grunge. Terinfluensi oleh berbagai aliran musik sebut saja punk rock, heavy metal dan indie rock, aliran musik ini termasuk ke dalam sub genre dari rock alternatif. Musik grunge diidentifikasi melalui suara distorsi gitarnya yang berat, lirik lagunya yang melankolis, dan apatis.
Gaung music grunge sendiri makin terdengar di era tahun 90-an, ketika beberapa band mengusung aliran musik grunge. Sebut saja Nirvana dan Pearl Jam. Kedua band papan atas ini mampu membawa grunge menjadi bentuk musik yang popular pada waktu itu.
Dan hingga saat ini, icon yang membawa music grunge lekat diingatan para penggemarnya adalah Kurt Cobain. Sayang, pada saat pelantun lagu “smell like teen spirit” ini sedang dipuncak popularitas di pertengahan tahun 1994 ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Tepat di tahun ketiga, untuk memperingati kematiannya lahirlah komunitas Grunge Bantar Gebang. Komunitas ini dihimpun oleh sekumpulan anak-anak muda yang mengaku fans fanatik musik grunge.
“Komunitas ini berdiri untuk mengenang Kurt Cobain dan juga sebagai wadah bagi para pecinta musik grunge. Selain itu, di sini juga kita bisa bertukar pikiran sambil ngumpul bareng dan ngeluarin ide-ide kreatif kita dalam bermain musik grunge,” ujar Rumsiar Yeanus selaku ketua komunitas memaparkan.
Tak hanya sekedar ajang kumpul-kumpul semata, komunitas yang beranggotakan sekitar 40-an orang ini juga aktif dalam membuat event-event musik bergenre grunge. Event yang mereka gelar kadang kala dikhususkan untuk menggalang dana yang ditujukan sebagai bentuk aksi sosial.
Bagi para calon member yang ingin gabung ke komunitas ini, di tuturkan oleh Rumsiar akan disambut dengan tangan terbuka.
“Syaratnya enggak susah kok, yang pasti memang harus menyukai musik grunge dan mencintai kurt Cobain sebagai ikon grunge itu sendiri,” tutupnya diakhir perbincangan.
Sumber: JITUNEWS