Komunitas pecinta mobil Kia Picanto yang tergabung dalam PiCA (Picanto Club Indonesia) melakukan turing ke Yogyakarta dengan mengambil tema ‘PiCA Ngempal Ning Djogja’.
Kegiatan yang dilakukan selama dua hari diikuti oleh 79 mobil Kia Picanto berbagai varian yang berasal dari para Premium Member (PM) Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Tegal, Solo, Semarang, Magelang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Rangkaian acara Ngempal Ning Djogja diisi dengan sesi wisata dan foto bersama di Pantai Depok, kawasan Parangtritis dan kemudian dilanjutkan dengan berkunjung ke sejumlah titik wisata keluarga di kota Yogyakarta serta Gala Diner yang bertempat di Hotel Pondok Gajah.
Ketua pelaksana PiCA ‘Ngempal Ning Djogja’, Reza (PiCA #724), yang menggawangi kegiatan ini bersama-sama dengan rekan PiCA Bandung, mengaku sangat senang melihat antusiasme para picaers saat mengikuti rangkaian acara.
“Pastinya di setiap acara PiCA akan memiliki atmosfer yang berbeda-beda, tantangan berbeda, dan akan selalu ada cerita yang dapat dibahas dan dikenang kembali. Ada hal-hal yang baru, lucu dan tidak terduga muncul di setiap kegiatan PiCA, bahkan pada kegiatan kali ini pun ada peserta yang sakit namun tetap datang demi acara Ngempal Ning Djogja,” ujar Reza di Yogyakarta, baru-baru ini.
Adapun turing PiCA diawal tahun ini bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antar sesama picaers (sebutan bagi anggota atau premium member PiCA). Meski acara baru dimulai hari Jumat, beberapa peserta ada yang memulai perjalanannya sejak hari Kamis, dengan di titik pertemuan di Pantai Depok.
“Acara ini sangat berkesan bagi saya dan para picaers lainnya. Terima kasih kepada PiCA Bandung yang telah menjadi panitia dan sudah sangat serius dalam menyiapkan acara ini, mulai dari survei hingga pelaksanaan acara. Semoga ke depannya, wilayah-wilayah lain dapat melaksanakan event yang tentunya lebih bagus dan menarik,” kata Irfan Ketua Umum Picanto Club Indonesia di kesempatan yang sama.
Sementara itu, Hardi PM dari Surabaya, mengatakan,“Menikmati turing awal tahun 2017 sangat berkesan sekali mulai dari berangkat sampai pulang kembali ke Surabaya.
Sejak awal keberangkatan, Ia dan rombongannya memulai dengan guyonan dan saling berkomunikasi dengan rakom (radio komunikasi). Sepanjang jalan menuju Yogyakarta, pengalaman yang sulit dilupakan adalah saat kendaraan kami mengenai lubang besar sampai beberapa kali di daerah Ngawi (karena jalan tersebut penuh lubang yang tidak diketahui berapa dalam serta hujan selalu menemani) menyebabkan dua ban mobil menjadi menonjol. Namun kebersamaan dengan teman-teman PiCA di Yogyakarta, kata Herdi lebih bernilai daripada kerugian akibat ban ini.
Lain halnya dengan, PM dari Semarang, yakni Ambar Yusfari yang menceritakan pengalamannya selama turing. Ia dan keluarga sangat terharu atas kesetiaan teman-teman PiCA ketika menunggu di titik pertemuan, meski sebagian dari mereka mereka belum sempat beristirahat. “PiCA benar-benar sebuah klub yang kompak, solid, dan sangat mengedepankan kekeluargaan. Sangat berkesan dapat bergabung dengan PiCA. Semoga PiCA dapat terus mempertahankan hal ini,” ucap Ambar.
Sumber: JURNAS