Komunitas Lupus Reborn; Rajin Mengenalkan Beragam Hal Tentang Era 90-an

Tahu hubungan erat antara kaset dan bolpen? Pedekate dengan gebetan pakai telepon koin, bukan WhatsApp atau BBM, dan mengirim pesan lewat operator pager? Well, berarti Anda melewati masa remaja di era 1990-an.

Yang lahir pada 1990 ke atas kecil kemungkinan pernah mengalami hal-hal yang disebutkan di atas. Kalaupun pernah mendengar atau melihat, tapi enggak merasakan masa-masa itu. Berbahagialah mereka yang lahir lebih dulu dan sudah berusia belasan tahun di era tersebut. Meski, hal-hal yang keren di zaman nineties makin lama makin menghilang. Dan yang tersisa adalah kenangan.

Jangan sedih. Ada banyak cara bernostalgia. Ada Komunitas Lupus Reborn yang cukup rajin mengenalkan beragam hal tentang era 90-an ke generasi muda sekarang. Ketua Komunitas Lupus Reborn Aditya Ananta mengatakan, komunitas tersebut awalnya memang didirikan sebagai wadah pengobat rindu akan tokoh Lupus yang merupakan tokoh ikonik era 90-an.

Para pecinta Lupus yang berkumpul dalam komunitas itu pun kerap sharing cerita atau informasi mengenai Lupus. Tidak jarang mereka juga bertukar koleksi. Dari yang awalnya didominasi anak 90-an, komunitas tersebut kini sudah mulai diisi oleh anak muda zaman sekarang. Aditya salah satunya.

Dia menambahkan, selain dirinya, masih banyak anak muda lain yang ternyata punya perhatian dengan Lupus dan era 90-an. Dari membaca buku jadul itu, rasa tertarik pun muncul. Tidak heran, jumlah anak muda yang tergabung dalam komunitas tersebut bisa setengah jumlah anggota keseluruhan yang mencapai 2.000 orang itu.

Seiring dengan berjalannya waktu, komunitas yang berdiri pada 2010 itu tidak semata membicarakan Lupus. Lebih dari itu, mereka membicarakan beragam hal yang ada di era 90-an. Tapi memang items yang ada dalam cerita Lupus. Mulai dari gaya fashion, cara bicara, pergaulan sekolah, hingga gadget yang ada saat itu. Perintilan-perintilan ini juga yang akhirnya menjadi santapan para anak muda zaman sekarang yang tergabung dalam komunitas itu.

Grup Facebook Brur & Zus yang digagas Nicko Krisna, juga menjadi ajang generasi 90-an bernostalgia. Asalnya, dari grup Hits from the 80s 90s sejak 29 Agustus 2014 yang juga diawali oleh postingan Nicko tentang klip video Linear yang berjudul Sending All My Love. (Hayo, siapa yang masih ingat?)

Postingan itu menggelitik banyak orang untuk menulis comment dan ikut mem-posting. Enggak hanya musik, mainan dan jajanan jadul, gaya dandanan, dan semua yang beken di era 80s 90s. Dalam waktu singkat, jumlah anggotanya mencapai puluhan ribu. Tak hanya bertemu di dunia maya, mereka sepakat menggelar kopdar. Padahal, saat ”iseng” membikin grup dan postingan, Nicko tak membayangkan respons-nya bakal segila itu.

Setelah sempat lenyap karena di-hack, pada 15 November 2014 Nicko memunculkan grup baru di Facebook dengan nama Brur & Zus, sapaan akrab buat muda-mudi di zaman 90s. Satu tahun berlalu, animo member masih tinggi. Sepertinya mereka belum bisa lepas dari nostalgia masa muda.

Engagement di antara anggota begitu kuat meski awalnya hanya disatukan lewat dunia maya. Perasaan rindu pada kenangan masa 90-an di mana segalanya terasa damai dan organik (di tengah gempuran teknologi masa kini) menjadi pengikat mereka.

Mulai awal tahun, grup ini juga menggelar roadshow ke 8 kota: Jakarta, Bandung, Bali, Jogjakarta, Semarang, Medan, Malang, dan nanti ditutup di Sukabumi. Serunya, selain menjadi ajang kopdar dari para member yang selama ini hanya saling berbalas komen di online, roadshow tersebut juga menampilkan performance dari band Shining Wave yang membawakan lagu-lagu beken di era 80-an dan 90-an, serta performer lokal di tiap kota.

”Bisa ketemu, chit chat, sambil bawa koleksinya juga,” kata Nicko, orang yang ”bertanggung jawab” di balik munculnya lagi kenangan era 90-an ini. Ada yang bawa mainan jadul seperti yoyo atau kapal othok-othok. Jajanan hitz cokelat payung dan Mamie jadi gimmick acara, cerita Nicko. Pria 37 tahun yang berprofesi di bidang consultan agency itu juga personel band indie, NICK.

Pada 2014 lalu, Nicko membuat buku berjudul Hits from the 80s & 90s mengenai community yang digagasnya itu, dan saat ini sedang menyiapkan buku kedua. Dia juga membuat grup Rock Hits, turunan dari Brur & Zus, yang spesifik di musik. ”Tidak hanya membahas musik di era 80s dan 90s, Rock Hitz bisa menjadi media buat band-band baru untuk mem-promote musiknya,” ungkapnya.

Member Brur & Zus seperti punya dua hari jadi. Tanggal 29 Agustus dan 15 November. Setelah Agustus lalu membikin acara di Semarang (saat roadshow), 15 November mendatang bakal ada kopdar bergaya potluck yang rencananya diadakan di Taman Ayodya, Jakarta. Siap seru-seruan dan dibawa ke masa 90an, Brur & Zus? Silakan merapat.

Sumber: JAWA POS

Foto dari Grup Facebook Lupus Reborn

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *