Dalam rangka berbagi rasa kepada sesama yang membutuhkan bantuan, komunitas Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Surabaya mengadakan bakti sosial. Mereka memberikan bantuan kepada puluhan anak-anak ODHA.
Yayasan Abdi Asih yang berada di Kawasan Jalan Dukuh Kupang Timur, Kelurahan Pakis tersebut dihuni puluhan anak-anak ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Saat ini mereka masih membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak.
“Sebelum datang kemari. Kami dari HDCI Surabaya terlebih dahulu mencari informasi kepada Ketua Yayasan Abdi Asih, apa yang kami bisa bantu untuk mereka. Akhirnya kami memutuskan untuk melakukan bakti sosial di sini. Memang Tuhan selalu baik, di saat yang tepat kita atas kehendak Tuhan datanglah kami ke sini untuk memberikan bantuan,” kata Ketua Baksos HDCI Surabaya Efrandy Rahman, Minggu (8/4/2018).
Komunitas yang beranggotakan 300 lebih penggila motor gede ini tidak hanya terkenal garang di jalanan. Selain memiliki agenda touring luar kota, gathering, mereka juga memiliki agenda rutin yakni membantu kepada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan. Hal itu menepis stigma masyarakat tentang komunitas moge selalu identik dengan sikap arogan.
“Ini kegiatan rutin yang kami gelar selama dua bulan sekali. Belum lagi nanti pada saat bulan Ramadan kita bisa mengelar acara bakti sosial bisa 5 kali dalam satu bulan, begitu juga pada bulan Desember pada saat Natal kita membuat santa claus on the road,” ujar Efrandy.
Menurut Efrandy, HDCI Surabaya merupakan komunitas yang sudah terbentuk lama. Untuk itu komunitas tersebut ingin selalu melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk sesama yang membutuhkan.
“Menurut Ketua Yayasan Abdi Asih jarang ada orang yang melakukan acara di sini. Untuk itu kami datang. Jika orang lain enggan untuk datang kita akan datang. Memang kita terlihat garang-garang, tapi hati kita peduli kepada sesama,” katanya.
Sebelumnya, HDCI Surabaya juga telah membantu penyandang disabilitas di Gresik. Mereka membantu dengan program bedah rumah dan memberikan motor yang telah dimodifikasi untuk usahanya. Menariknya semua biaya yang dikeluarkan semuanya dari anggota mereka.
“Semuanya kita biaya sendiri. Jadi kami tidak ada sponsor satu pun. Semua bantuan kami selalu tepat sasaran sebab sebelumnya kita selalu lakukan survei terlebih dahulu,” ungkap Efrandy.
Selain itu, dalam melakukan penggalian dana, mereka manfaatkan grup Whattapp yang dimiliki komunitas HDCI Surabaya.
“Setelah kita share semuanya langsung merespons dengan baik,” tandasnya.
Sumber: DETIK