Memperingati Wafatnya Sastrawan Chairil Anwar Ala Komunitas Seni Intro Payakumbuh

Komunitas Seni Intro kota Payakumbuh memperingati wafatnya sastrawan Chairil Anwar angkatan 45. Kegiatan yang bertajuk ”Kenang Chairil” turut menghadirkan sejumlah seniman asal Sumatera Barat, Sabtu (28/4).

Dikatakan ketua panitia pelaksana YM Dallu Awartha didampingi pimpinan Komunitas Seni Intro Iyut Fitra kepada wartawan disela-sela kegiatan berlangsung, acara ini digelar bertepatan dengan 69 tahun wafatnya Chairil.

”Kegiatan Kenang Chairil itu merupakan kegiatan yang dipersembahkan bagi siswa dan masyarakat luas untuk lebih mengenal Chairil dan karya-karyanya,” ujar Dallu.

Menurutnya, Chairil merupakan sastrawan angkatan 45 yang berkampung halaman di nagari Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota. Meskipun dalam catatan riwayatnya, Chairil Anwar kelahiran Medan.

Beberapa kegiatan yang digagas diantaranya Siswa Kenal Chairil, Diskusi Chairil, Peluncuran buku Penyair Tanah Chairil, Panggung Chairil dan Kemah Chairil.

Ditambahkan Iyut Fitra, pada kegiatan Siswa Kenal Chairil, penyair dan sastrawan yang terlibat akan memperkenalkan kepada siswa sekolah tentang karya-karya Chairil Anwar.

Kenang Chairil ini juga diisi dengan peluncuran buku dua penulis Sumbar yaitu Iyut Fitra dan Ilham Yusardi. Iyut akan meluncurkan buku puisi terbarunya berjudul “Mencari jalan Mendaki” dan Ilham Yusardi meluncurkan buku buku puisi perdananya yang berjudul “Senjaraya”.

Iyut menegaskan, setelah Chairil akan ada terus penyair-penyair yang tumbuh di Luak Limapuluh (Kota Payakumbuh dan kabupaten Limapuluh Kota-red) ini.

Puncak acara pada malam hari, akan ada Panggung Chairil dengan penampilan seni yang mengangkat karya-karya Chairil Anwar seperti musikalisasi puisi, dramatisasi puisi, pembacaan puisi oleh siswa dan sastrawan. Kegiatan ini juga menghadirkan penyair Irmansyah, Poetry Performance dan penyair Thendra BP dari Jakarta. Sedangkan kegiatan Diskusi Chairil menghadirkan narasumber Esha Tegar Putra (Penyair, Peneliti Sastra) dari Padang bersama Deddy Arsya (Sejarawan) Dosen IAIN Bukittinggi.

Sumber: PASBANA