Serunya “NgabubuRead” di Jombang, Mulai Baca Buku Hingga Belajar Astronomi

Meningkatkan budaya membaca khususunya untuk anak-anak bisa dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya, melalui kegiatan ngabubuRead yang dilakukan sejumlah relawan di Jombang Jawa Timur, Sabtu (11/5/2019) petang.
Jelang waktu berbuka puasa Ramadhan, puluhan anak berkumpul di TPQ Darul Ilmi di Dusun Kedondong Desa Blimbing Kesamben Kabupaten Jombang.
Anak-anak mulai jenjang pendidikan PAUD, TK dan Sekolah Dasar ini bersama-sama membaca buku. Mereka juga belajar tentang manfaat membaca buku serta pentingnya mencintai buku didampingi oleh para relawan.
Pinut (29), juru bicara komunitas pegiat acara ngabubuRead menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan agar anak-anak mengenal dan mau membaca buku. Lalu mereka diajak bermain bersama sebagai rangkaian acara untuk membangun budaya literasi di kalangan anak-anak.
Menurutnya, pihaknya sengaja memunculkan istilah ngabubuRead sebagai pengganti istilah ngabuburit yang artinya menunggu azan magrib menjelang puasa pada waktu bulan Ramadhan dengan membaca buku. Perbedaan frase kata tersebut diharapkan bisa menjadi pemicu untuk menggalakkan budaya membaca dan bermain bersama di kalangan anak-anak. “Read itu kan membaca.
Jadi lewat ngabubuRead ini kita mengajak anak-anak agar suka membaca. Tidak hanya membaca buku, tapi juga membaca segala situasi,” jelas Pinut.
Kegiatan ngabubuRead diinisiasi oleh anak-anak muda dari Jombang yang berasal dari Komunitas Pecinta Reptil (Ricoper), Komunitas Rumah Baca Gang Masjid (RBGM), Jombang Astronomi Club, serta Komunitas Pecinta Permainan Tradisional dan Rumah Inspiratif.
Disamping menumbuhkan ketertarikan anak-anak untuk membaca buku, komunitas pegiat ngabubuRead juga memperkenalkan permainan tradisional warisan nusantara.
Puluhan anak diajak bermain permainan tradisional yang disediakan yaitu egrang dan bakiak panjang. Egrang atau istilah lainnya disebut jangkungan, merupakan galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah.
Sedangkan bakiak, merupakan sandal yang terbuat dari kayu yang ringan dan bisa digunakan lebih dari dua orang sekaligus. Puluhan anak terlihat berbaur dan asyik memainkan alat permainan tradisional sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Menurut Pinut, permainan tradisional sangat penting diperkenalkan sejak dini kepada anak-anak anak-anak agar mereka tidak hanya mengenal gadget.
Selain itu, dengan mengajak anak-anak mengenal dan bermain permainan tradisional diharapakan bisa menumbuhkan kebersamaan dan saling interaksi antar sesama.
“Tujuan kita membangkitkan keceriaan anak-anak. Lalu tujuan berikutnya mengajak anak-anak agar terbiasa membaca. Saling berinteraksi dan saling belajar bersama di segala situasi,” kata Pinut.

Anak-anak juga berkesempatan untuk belajar astronomi. Melalui teropong pengintai bintang dan tata surya, satu persatu bergiliran mengintip benda-benda langit. Mereka juga mengenal sejumlah hewan reptil seperti ular, kadal dan iguana yang dibawa oleh Komunitas Pecinta Reptil dari Ricoper.
Lewat NgabubuRead, jelas Pinut, pihaknya juga menyampaikan pesan kepada para orang tua atas pentingnya membatasi anak untuk memegang gandget, dan menggantikannya dengan buku sebagai bahan literasi serta kegiatan bermanfaat lainnya.

Penulis : Kontributor Jombang, Moh. Syafií
Editor : Rachmawati

Artikel ini telah tayang di Kompas.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *