Komunitas Jakseli yang Bahanakan “Bike to Work” Pakai Sepeda Lipat

Pada sebuah perjalanan ke kantor dengan naik bus, tim BukaReview mendapati seorang penumpang menjinjing sepeda lipat masuk ke dalam bus. Pakaian rapi, tas kecil yang praktis, dan topi santai jadi aksesori yang paling menggambarkan sosok penumpang yang kami lihat tersebut.

Sepeda lipat pun jadi salah satu kendaraan yang praktis yang juga dicintai banyak orang. Keberadaannya pun semakin membarakan semangat “bike to work” yang sepertinya masih jadi angin lalu buat orang-orang di kota besar. Ada rasa sedikit iri saat melihat penumpang tersebut.

Ya, satu-satunya cara kami melawan rasa iri adalah menghubungi orang yang bertanggung jawab dengan adanya komunitas sepeda lipat. Setidaknya kami tahu apa yang harus dilakukan dengan sepeda lipat yang bikin iri itu.

Komunitas Jakarta Sepeda Lipat
1. Masih Terhitung Muda

Standarnya, sebuah komunitas memang berasal dari hobi dan kesukaan yang sama. Jakarta Sepeda lipat atau yang disingkat Jakseli pun berawal dari sebuah hobi. Awalnya, komunitas ini dibentuk oleh empat orang, yaitu Phang Arianton, Aris Hardi, Boy Zayadi, dan Fauzan. Sama-sama punya sepeda lipat, sama-sama hobi mengowes sepeda lipat. Pada September 2017 pun mereka akhirnya meresmikan komunitas Jakarta Sepeda Lipat. Komunitas ini pun masih berafiliasi dengan komunitas sepeda lipat besar di Indonesia, ID Folding Bike. Jakarta Sepeda Lipat sudah punya pengikut sekitar 3.000 lebih di media sosial, Facebook dan Instagram. Dari semua pengikutnya di media sosial, ada hampir 200 orang yang selalu aktif dalam sekali kegiatan besar.

2. Mencoba Menggemakan “Bike to Work

Mimpi tertingginya adalah mengajak orang-orang di Jakarta untuk beralih dari menggunakan kendaraan bermotor menjadi sepeda. Mimpi yang sempurna memang, tapi tidak ada salahnya bermimpi yang tinggi. Setidaknya, mereka sudah mencoba. “Tujuan kami (komunitas Jakseli menjadikan kegiatan bersepeda menjadi hobi yang menyehatkan dan menyenangkan bagi kita semua. Dengan begitu, kami harap jumlah pemakai sepeda, baik itu sepeda lipat atau sepeda lainnya, dapat meningkat sehingga dapat mengurangi jumlah Kendaraan bermotor di jalan Jakarta,” ujar Phang Arianton. Dibaningkan dengan roadbike atau mountain bike (MTB), folding bike atau sepeda lipat dirasa lebih paktis. Setidaknya, sepeda lipat bisa dibawa masuk ke dalam bus Transjakarta atau MRT. Informasi yang seharusnya diberi tahu ke banyak orang supaya bisa mempertimbangkan untuk bawa sepeda lipat ke kantor.

3. Hobi yang Dibawa Jadi Bisnis

Phang Arianton bukan hanya aktif di komunitas dan menjaga hubungan baik dengan para anggotanya. Sama dengan sebagian anggota komunitas lainnya, Phang juga sembari menjalankan bisnis seputar sepeda lipat. Selain untuk menambah pemasukan, Phang juga sekalian membantu anggota komunitas yang lain saat mencari part sepeda lipat. Sejak beberapa waktu ke belakang, Phang sudah jadi importir aktif komponen sepeda lipat yang dijual di Harco Mangga Dua. Namun, dia pun menjual via online di Bukalapak.

review.bukalapak.com

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *