Mengendalikan Suasana Hati Bagi Kesehatan Diri

Berapa kali Anda mengurungkan niat untuk melakukan sesuatu atau gagal melakukan sesuatu karena alasan  “Lagi nggak mood” ? Apa benar mood yang menjadi penyebab kegagalan Anda atau sekedar alasan saja? Mood atau suasana hati memang berpengaruh pada kehidupan sosial seseorang. Saat mood sedang jelek, orang cenderung sering marah-marah pada semua orang walaupun sebenarnya mereka tidak bermasalah. Apabila mood lagi baik, semua sekeliling kita terasa indah.
Emosi yang tidak stabil bisa muncul tiba-tiba atau dipicu oleh sesuatu yang merusak kegiatan sehari-hari seperti kemacetan, tersandung, barang jatuh, dan lain sebagainya.
Mari kita lihat apa itu mood atau suasana hati dan bagaimana itu muncul?
Suasana hati (mood) merupakan kecenderungan untuk suatu tindakan kita yang berulang-ulang dan bertahan lama dalam menanggapi sesuatu. Sedangkan Emosi adalah pergeseran kecenderungan  untuk tindakan dalam menanggapi suatu peristiwa tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Apabila dibiarkan, respon emosional berulang- kali dan berkepanjangan dapat menjadi suasana hati. (Alan  Sieler, 2007). Beberapa suasana hati dan emosi mempengaruhi, atau mengarahkan untuk condong bertindak A daripada melakukan tindakan B.
Suasana hati dan emosi yang terjadi pada kita merupakan  proses biologis dalam tubuh kita.
Mood kita dipengaruhi dan mempengaruhi otak yang kemudian dapat mempengaruhi badan dan keseluruhan kesehatan diri kita.

Hubungan emosi dengan badan
Di dalam struktur otak terdapat bagian yang berhubungan langsung dengan emosi dan disebut dengan amygdala ((bahasa Yunani  amygdalē, almond, ‘amandel’), karena bentuknya yang mirip kacang almond.
Amygdala merupakan komponen utama penghasil emosi. Otak kita memiliki dua amygdala yang ukurannya lebih besar dibandingkan dengan makhluk lain. Oleh sebab itu jika ada seseorang yang amygdala-nya diambil, maka orang tersebut mengalami gangguan emosi dan bisa jadi tidak tertarik untuk berinteraksi dengan lain. Contohnya bila seseorang mengalami kecelakaan dan amnesia, ini berarti bagian otak besarnya mengalami gangguan. Selain lupa, emosinya bisa ikut terganggu karena bagian amygdala mengalami gangguan. Demikian juga penderita stroke  bisa mengalami gangguan emosi  terutama apabila amygdala-nya terganggu atau terpengaruh.
Sedih, senang, merasa sakit, dan perasaan lainnya karena peran amygdala. Inilah yang memacu jaringan otak dan juga struktur sarafnya untuk mengeluarkan air mata, tertawa bahagia, atau mengaduh kesakitan.
Ketika stres terjadi, amigdala mengirim pesan pada kelenjar endokrin untuk mengeluarkan sejumlah bahan kimia yang dimulai dengan pelepasan CRF (corticotrophin-releasing factor) dan diakhiri dengan membanjirnya hormon-hormon stres terutama kartisol. Bahan kimia tersebut tinggal di dalam tubuh berjam-jam lamanya, padahal setiap kali kejadian yang mengesalkan berikutnya hormon-hormon tersebut terus diproduksi, sehingga terjadilah penumpukan hormon stres. Penumpukan itu membuat amygdala menjadi detonator yang sangat peka, yang siap membajak akal sehat menjadi naik pitam atau panik hanya karena provokasi hal-hal yang gampang (Goleman, 1999)
Salah satu dampak dari horman stres terlihat pada aliran darah, ketika denyut jantung meningkat. Darah yang seharusnya mengalir deras justru terhalang masuk ke pusat-pusat kognitif otak. Kartisol mencuri energi dari bagian memori kerja otak dan mengalihkannya ke perasaan. Ketika kadar kartisol sedang meninggi, orang lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan tidak mampu mengingat dengan baik (Wolkowitz dkk dalam Goleman, 1999)
Mood management 
Kunci untuk mengatasinya adalah untuk tidak berlarut-larut dalam mood yang tidak baik dan mengalihkan ke dalam mood yang lebih positif.
Beberapa saran untuk mengalihkan suasana hati:

* Menerima  pengalaman emosional  sebagai pelajaran berharga 
Kita mungkin memiliki dorongan untuk melarikan diri dari suasana hati tidak nyaman. Cobalah untuk menerima emosi yang sedang dialami dan menjadikan  kesempatan untuk melihat dan melihat mengapa hal ini terjadi dan menarik hikmahnya.
* Jelajahi struktur linguistik
Melihat apa cerita yang menyertai atau ada di balik suasana hati kita. Ini akan membantu kita untuk memutuskan apakah kita ingin tinggal dalam suasana hati ini dan jika itu adalah membantu atau jika suasana hati yang berbeda mungkin akan lebih berguna bagi kita.
Misalkan, apakah kita merasa sedih dan kesal karena beban kerja terasa  terlalu berat dan semua dikerjakan sendirian. Kita bisa memulai percakapan secara jujur dengan orang lain untuk meminta bantuan kepada orang tersebut. Atau coba tuliskan masalah yang sedang Anda hadapi dan temukan bagaimana cara menyelesaikannya. Menuliskan masalah bisa membuat Anda menyadari ternyata ada beberapa jalan keluar yang tersedia. Cara ini membantu Anda tetap berpikiran jernih sehingga bisa mencari cara untuk menyelesaikannya.
* Musik:
Musik dapat menjadi alat efektif untuk menggeser suasana hati atau emosi kita. Jenis musik tertentu akan menciptakan suasana yang berbeda. Misal musik berirama energik bisa meningkatkan gairah kerja namun alunan musik  klasik Mozart lebih tepat untuk relaksasi.
* Gerakan:
Tubuh memiliki kekuatan untuk mengubah suasana hati kita.  Cara kita bergerak seperti sikap duduk  atau berdiri bukan hanya menggambarkan namun juga bisa mempengaruhi suasana hati kita.  Misal duduk berjam-jam dengan postur membungkuk depan komputer bisa mempengaruhi emosi menjadi tegang dan lelah. Coba luruskan tubuh sejenak . Mandi sehabis perjalanan berjam-jam dalam mobil juga menyegarkan badan dan suasana hati.
* Pernapasan:
Tingkatan darah dan oksigen  yang mencapai otak kita dan bagian lain dari tubuh kita adalah penentu utama dari suasana hati.  Bila emosi mulai meningkat, cobalah menarik napas yang dalam dan tenang.  Apabila ada waktu, lakukan meditasi.
* Mengalihkan perhatian
Cobalah untuk tidak terlalu larut dalam masalah. Anda bisa mencoba menyenangkan diri dengan melakukan hal yang mudah seperti menonton film, membaca atau bermain dengan anak. Berbagai aktivitas ringan yang menyenangkan akan membuat Anda merasa lebih baik. Yang paling penting adalah menyadari bahwa tiap orang unik dan berbeda dan beradaptasi dengan cara yang berbeda.  Kenali dan kendalikan mood dan emosi Anda.
Ilustrasi dan tips diambil dari laman Sehat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *