Tips Budidaya Tanaman Pada Lahan Terbatas!

Saat ini, banyak cara yang dapat digunakan untuk membudidayakan suatu tanaman contohnya adalah menggunakan cara hidroponik. Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, Hydroponic yang artinya hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Hidroponik dapat diartikan sebagai pembudidayaan tanaman menggunakan air sebagai pengganti media tanah. Hidroponik menjadi salah satu solusi budidaya tanaman pada lahan yang terbatas. Di kota Malang, antusias mayarakat pada system hidroponik ini cukup besar. Hal ini dapat dilihat semakin banyak orang yang bergabung dalam komunitas Hidroponik Malang (Hima).

Salah satu anggota Komunitas Hidroponik Malang ini adalah Taufan yang telah bergabung beberapa bulan yang lalu. Taufan sebagai bagian pemasaran dari komunitas Hidroponik Malang ini memasarkan bahan dan alat hidroponik seperti benih tanaman, nutrisi, dan tempat budidayanya sekaligus membagi ilmu atau tips untuk melakukan budidaya secara hidroponik, diantaranya;

  1. Hal pertama yang dilakukan dalam budidaya tanaman hidroponik adalah menentukan jenis hidroponik yang akan digunakan. Hidroponik dibagi menjadi 2 yaitu hidroponik dengan air mengalir (menggunakan pipa/paralon) dan hidroponik dengan air tergenang (kotak foam).
  2. Jenis Hidroponik dengan air mengalir membutuhkan aliran listrik secara terus menerus sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi yang diterima oleh tumbuhan akan tersebar secara merata. Jenis hidroponik dengan air tergenang tidak memerlukan aliran listrik sehingga untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi agar tercukupi pada tiap tanaman maka harus dipastikan untuk mengocok atau menggerakkan air yang tergenang secara rutin.
  3. Pemilihan tanaman yang akan dibudidayakan, disesuaikan dengan keadaan lingkungan seperti suhu, penyinaran matahari maupun kelembaban. Namun pada hakikatnya, penggunaan sistem hidroponik dapat dilakukan di daerah mana pun dengan perawatan dan pemenuhan kebutuhan tanaman yang sesuai.
  4. Perlakuan awal yang menentukan pertumbuhan selanjutnya adalah persemaian. Benih yang akan dibudidayakan ditanam pada media gabus maupun busa yang lembab hingga mengalami perkecambahan dan menumbuhkan beberapa helai daun. Setelah itu, persemaian tersebut dipindah ke tempat budidaya hidroponik seperti net pot.
  5. Kebutuhan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman hidroponik dapat dipenuhi dengan memberikan nutrisi cair yang dapat diperoleh di beberapa toko tanaman. Nutrisi yang digunakan terdiri dari 2 jenis yaitu nutrisi A dan nutrisi B. Kedua nutrisi ini dicampur dengan air menggunakan komposisi 5 : 5 : 1 yaitu 5 ml nutrisi A, 5 ml nutrisi B dan 1 liter air.
  6. Waktu panen tanaman hidroponik lebih singkat dibandingkan dengan tanaman dengan media tanah. Contohnya tanaman sawi yang ditanam secara hidroponik memiliki umur panen 40-50 hari sedangkan pada media tanah membutuhkan waktu 45-65 hari.

Nah, sekian beberapa cara dan tips untuk melakukan budidaya tanaman secara hidroponik. Akan tetapi yang paling dibutuhkan dalam budidaya hidroponik adalah kesabaran dan ketekunan dalam perawatan maupun menjaga kebutuhan nutrisi tanaman tetap terpenuhi.

Sumber: persmacanopy

FOTO DOK. Akun Instagram ina_sugiarti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *