Komunitas Reptil Sintang, Jadi Wadah Berkumpul Para Pecinta Reptil

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK– Di Kota Sintang, Kabupaten Sintang, Kalbar ada wadah berkumpul orang-orang yang suka dan perduli terhadap Reptil, namanya Komunitas Reptil Sintang.

Berawal dari hobi Sumitra, pencetus Komunis Reptil Sintang yang suka dengan binatang yang selama ini dianggap bukan hewan peliharaan.

Dari situ ia mulai menemukan beberapa orang yang memiliki hobi yang sama, satu diantara Zul, seorang anggota TNI yang hobi memelihara reptil.

Sumitra dan Zul akhirnya bertemu dan berbagi cerita, saat itu perjumpaan dan komunikasi mereka masih menggunakan bantuan aplikasi Blackberry messenger (BBM).

Kemudian sahabatnya, Rizal ymngabarkanang juga punya hobi serupa memberitahu Sumitra bahwa ad keluarganya yang mengoleksi lebih banyak reptil daripada mereka, namanya Nok.

Mereka berempat memiliki peliharaan masing-masing, baik yang beracun maupun tidak, diantaranya King kobra, ripong (blode python), ular sawa (reticulus pyth0n), molurus Albino, rufus, labi-labi, kura-kura, dipong dan lainnya.

Sumitra kemudian mencoba mencari informasi mengenai beberapa orang lagi di sekitar mereka yang memiliki hobi yang sama.

Dibantu oleh seorang teman dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), ia akhirnya berhasil mengumpulkan beberapa orang.

Meskipun Gathering hanya dihadiri oleh empat orang, Sumitra tak menyerah.

Beberapa minggu kemudian ia menghubungi kembali rekan-rekan sehobinya itu untuk membuat komunitas.

Tercetus pada waktu itu komunitas bernama kres (Komunitas Reptil Sintang) dengan moto kenali, sayangi lindungi.

Akhirnya tanggal 24 Januari 2015 disepakati bersama sebagai hari jadi komunitas reptil sintang.

Saat ini, tercatat sudah ada sekitar 20 anggota aktif yang berada di Sintang, dan mereka terbuka kepada siapapun yang mau bergabung, dari anak pelajar sampai yang sudah bekerja

Penulis: Bella
Editor: Jamadin
Artikel disadur dari Tribun Pontianak.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *