Agustina Dwi Handayani: Ingin Ciptakan Anak Bangsa Yang Berkualitas Melalui CCE

Agustina Dwi Handayani, seorang sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia Bisnis School yang terjun menjadi aktivis sosial pendidikan dengan mendirikan Komunitas Charity of Children Education (CCE). Ia mendirikan komunitas CCE sebagai wadah anak-anak dari kalangan tidak mampu yang tidak bersekolah supaya bisa tetap memiliki wawasan luas dengan memberikan pelatihan skill. Komunitas ini memberikan pendidikan formal seperti pembelajaran kejar paket, serta menggerakkan para relawan untuk berpartisipasi dalam bentuk moril (pengajaran) juga materi (dana) untuk membantu membiayai sekolah formal anak didik CCE yang mayoritas orang tuanya bekerja sebagai pemulung.

Menyadarkan para orang tua dari adik didik akan pentingnya pendidikan merupakan sebuah tantangan besar saat Ia mendirikan Komunitas CCE.

“Karena bagi mereka lebih baik memulung sampah dan mendapat uang dari pada harus anaknya pergi kesekolah menuntut ilmu.” Ujar perempuan kelahiran Jakarta 11 Agustus 1990.

Hal ini kemudian Ia sikapi dengan melakukan kunjungan door to door untuk memberikan edukasi bahwa kesuksesan anak adalah kesuksesan orang tua dan menanamkan betapa pentingnya pendidikan kepada orang tua mereka.

Saat ini sudah sekitar 50 relawan dari kalangan mahasiswa berbagai kampus dan karyawan yang tergabung di komunitas CCE. Untuk menjaga semangat para relawan, Dwi menanamkan kepada seluruh relawan bahwa kegiatan sukarela yang mereka lakukan adalah salah satu ibadah terhadap sesama manusia, yaitu “hablu minannas”. Sealin itu, dalam komunitas CCE Ia menciptakan sebuah sistem kekeluargaan bahwa semua relawan adalah tim kerja serta keluarga kedua diluar rumah.

“Relawan yg mengajar di CCE tidak hanya berperan sebagai pengajar, karena disinipun kami dapat menerima banyam pelajaran-pelajaran berharga. Kami menjadi selalu bersyukur, karena setiap saat berada dalam lingkungan warga yang kekurangan. Kami belajar dari ketegaran, kerja keras, dan kesungguhan dari warga sekitar yang mayoritas pemulung dan kehidupan yang kurang layak.” Ujar Dwi, yang pernah menjadi Duta mahasiswa Anti kekerasan terhadap perempuan dan anak (komnas Perlindungan Anak)

Hasil kerja keras Dwi dan teman-temannya bisa dilihat pada saat mereka membimbing adik didiknya mengikuti olimpiade SAINS tingkat nasional dan ke 4 perwakilan adik didiknya bisa masuk babal semi final. Mengalahkan 14.000 peserta.

“Menciptakan anak-anak bangsa yg berkualitas adalah harapan terbesar bagi kami, sehingga tingkat kebodohan perlahan berkurang dan terciptalah kesamaan dalam pendidikan tidak lagi ada kesenjangan sosial.” Pungkas Dwi, selaku Pembina Komunitas CCE saat ini.

FOTO: DOK. Agustina Dwi Handayani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *