Faktabahasa Solo; Buat Belajar Bahasa Asing Jadi Menyenangkan

SOLO memang pantas menyandang sebutan sebagai kota budaya. Beragam kebudayaan tradisional hingga budaya asing tumbuh dan berkembang di kota itu. Salah satunya dalam bidang bahasa.

Pada Juni 2014 lalu, di Solo berdiri sebuah komunitas yang menaruh perhatian pada kemampuan komunikasi masyarakat, khususnya bahasa asing.

Komunitas yang didirikan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) tersebut muncul dengan nama Faktabahasa Solo. Komunitas ini sebenarnya merupakan cabang dari komunitas bahasa yang awalnya berdiri di Bandung.

“Banyak teman-teman mahasiswa yang membutuhkan lingkungan belajar bahasa asing, tapi belum ada yang kondusif. Kondisi ini mendorong kami untuk mendirikan komunitas Faktabahasa Solo,” ujar salah satu pengurus Faktabahasa Solo, Isnaini Nurul Hayu.

Bentuk kegiatan Faktabahasa pada intinya adalah belajar bahasa, grammar, namun untuk lebih memahami bahasa. Sesekali juga mengundang mentor dari negara asalnya.

Adapun bahasa yang bisa dipelajari bersama adalah bahasa Arab,Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Jepang, dan Mandarin.

Isnaini menambahkan, Faktabahasa terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dan belajar. Tak perlu khawatir, pelajaran bahasa asing diberikan gratis. “Untuk bergabung tidak harus ahli, yang penting mau belajar,” ujarnya.

Pengajaran bahasa asing dibagi dalam beberapa kelas sesuai bahasa yang dipelajari. Kelas bahasa asing ini dilaksanakan setiap sepekan sekali. Sejumlah kafe yang sudah menjadi langganan pun menjadi kelas bahasa yang menyenangkan.

Isnaini mengatakan, awalnya Faktabahasa hanya beranggotakan puluhan orang, tapi sekarang sudah mencapai ratusan. Anggota yang sudah cukup mahir biasanya dijadikan tentor atau pengajar bagi anggota yang lain.

“Selain belajar bahasa, di sini dijelaskan pula bagaimana kondisi sosial budayanya, dengan memperkenalkan lagu, musik, makanan, tari-tarian, dan lainnya yang terkait dengan bahasa itu,” jelas Isnaini.

Isnaini menambahkan, Faktabahasa juga memiliki kelas khusus yang pernah diadakan, yakni kelas native asli bahasa asing dan bahasa isyarat.

“Beberapa bulan lalu kami pernah mengadakan kelas spesial bahasa isyarat bekerja sama dengan komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin),” katanya

Isnaini berharap ke depan jumlah anggota terus bertambah dan tetap istiqomah. Untuk bisa berhasil butuh ketelatenan, kesabaran, dan keuletan. Menurutnya, melalui penguasaan bahasa yang baik dan benar mahasiswa akan mampu bersaing di era pasar bebas ini.

“Faktabahasa bisa menjadi jembatan komunitas bagi seluruh elemen yang berkeinginan untuk maju, terutama teman-teman mahasiswa di lingkup Solo Raya,” tandasnya.

Sumber: Joglo Semar

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *