PARALEL; Wadah Pecinta Hewan Berdarah Dingin di Borneo

Menyusuri garis khatulistiwa di tanah Borneo (Kalimanatan-red), tak hanya akan kita temukan beraneka ragamnya suka dan budaya. Tapi juga menjamurnya komunitas dengan berbagai macam background. Sebut saja salah satunya PARAREL.

PARAREL merupakan singkatan dari Palangka Raya Amphibian and Reptile Lovers, adalah sebuah komunitas hobi atau pecinta hewan, khususnya reptil dan amphibi, yang berbasis di kota Palangka Raya. Pararel bisa jadi sebagai wadah untuk berbagi dan berkonsultasi tentang hewan berdarah dingin, dimana Pararel juga aktif bersosialisai dan mengedukasi masyarakat luas tentang reptil dan amphibi.

Komunitas yang ‘terlahir’ pada tanggal 18 Maret, 5 tahun silam ini, telah banyak melakukan kegiatan sosialisasi yang berhubungan dengan reptil. Tak tanggung-tanggung, edukasi ringan telah dilakukan di beberapa sekolah seperti PAUD, TK, SD, SMP, SMA bahkan ke kampus dan beberapa instansi serta lembaga pendidikan yang ada di wilayah Palangka Raya dan sekitarnya.

Tak hanya itu, Pararel juga sering kita jumpai hari minggu pertama setiap bulannya dalam acara CFD (car free day) di bundaran besar pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Luar biasa.

Tak hanya pecinta hewan, komunitas yang di ketuai oleh Sdr. Muhammad I. Fikry ini juga aktif dalam acara bakti sosial bersama para komunitas lain, salah satunya adalah turut serta dalam aksi Peduli Kebakaran, Peduli sampah, Peduli bumi, Peduli air, juga peduli lingkungan.

Terbaru, pada sabtu lalu (16/7), pararel menyelenggarakan event berskala Nasional yang berjudul PAREC 2016 (Palangka Raya Reptile Expo & Contest 2016). Berlokasi di hall Palangka Raya Mall, acara tersebut sukses merebut perhatian masyarakat.

Apalagi para peserta dan jurinya berasal dari berbagai kota besar Indonesia, diantaranya Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura, Balikpapan, Tamiang Layang, Tabalong, Buntok, Muara Teweh, Sampit, Pangkalan Bun, Malang dan Surabaya.

Saat event berlangsung, Pararel juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang hadir, ada juga beberapa hewan yang diperjual-belikan, yang mayoritas adalah hewan hasil ternak/breeding sendiri. Even yang melombakan 17 kelas/kategori lomba tersebut mencakup hampir semua jenis reptil, seperti; ular, biawak, kadal dll.

Ada juga lomba hiburan yaitu lomba ular makan tikus, disini masyarakat dapat melihat langsung bagaimana proses ular saat lagi makan. hiiii ngeriiii.

“Semoga kehadiran pararel bermanfaat bagi masyarakat, kususnya para pecinta hewan, sehingga pararel tidak dipandang sebelah mata karena dianggap tidak ada manfaatnya. Kami berharap pararel dikenal sebagai komunitas yang mempunyai kredibilitas bagus, berkegiatan positif, dan bisa diresmikan sebagai salah satu organisasi masyarakat yang diakui dan mempunyai badan hukum,” ujar Julyana Mantuh, selaku ketua pelaksana Parec 2016.

So, bagi kalian yang suka dengan hewan, gabung saja dengan pararel. Pasti seru dan tentunya bermanfaat. Salam Darah Dingin!

Sumber: WARTAPALA Indonesia

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *