Komunitas Sinau Art; Wadah Penyalur Seni Masyarakat Cirebon

Lewat seni sejumlah seniman ini membentuk sebuah komunitas yang merupakan wadah bagi siapa saja yang ingin memperdalam seni. Komunitas tersebut bernama Sinau Art, komunitas yang kini sekretariatnya berada di Perumnas tersebut juga memiliki aktivitas membuka kelas-kelas bagi yang ingin belajar tentang kesenian.

Awal terbentuknya komunitas ini pun sebenarnya hanya pekerjaan sukarela dalam mengajari kesenian, namun seiring berjalannya waktu komunitas ini pun mencoba profesional dengan adanya tarif, dan itupun merupakan inisiatif dari peserta kelas itu sendiri. Komunitas yang berdiri pada tahun 2006 ini memang memiliki kendala dalam membuka kelas seni, salah satunya adalah karena seringnya tempat sekretariat mereka yamg selalu benpindah tempat.

Kesenian yang mereka bahas pun cukup beragam seperti lukis, teater, masih banyak lagi. Selain kelas seni  Sinau ART juga kerapkali mengadakan event-event seni, dalam mengerjakan event komunitas ini juga selalu menggandeng komunitas-komunitas lain untuk memerihakannya. Event Terakhir yang berhasil diselenggarakan adalah  Jagakali Art Festival yang sukses digelar di danau Setupatok.

Niko salah satu pengurus Dinau Art menilai sebenarnya kota Cirebon punya banyak seniman dan pemudanya pun punya banyak potensi jika diarahkan dan mendapatkan ruang untuk berkreasi.”Sayangnya Cirebon belum ada ruang publik yang bisa menjadi wadah, kami pun kesulitan jika ingin membuat pameran seni karena Gallery di Cirebon tidak ada” ujarnya.

Berkaca pada event Jagakali Art Festival, beliau melihat antusiame dari pengunjung yang datang. Bahkan banyak juga pemuda yang datang menikmati berbagai macam acara seni yang di suguhkan. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat Cirebon khususnya butuh ruang publik dan terobosan baru dari pemerintah seperti Bandung dan Jogya, namun nico menilai Cirebon masih butuh waktu untuk melakukan terobosan-terobosan baru karena Kota udang ini punya tradisi yang kental.

“Cirebon masih terpatok tradisi, sehingga mungkin itu yang membuat jarang sekali adanya terobosan baru seperti ruang-ruang publik untuk wadah masyarakat dalam berkreasi khususnya di bidang seni” Tutup Nico.

Sumber: DEMOSMAGZ

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *