Hal-Hal Yang Harus Ibu Perhatikan Saat Menyimpan ASI Perah

Bagi sebagian besar ibu, cara paling mudah untuk memberikan ASI pada bayi adalah dengan menetekkan langsung pada payudara. Namun, pada beberapa keadaan tertentu, hal ini sulit dilakukan sehingga ASI akhirnya diberikan dalam bentuk perahan. Contohnya adalah ketika bayi lahir dalam kondisi prematur sehingga kemampuan untuk menetek masih belum sempurna, atau bayi maupun ibu perlu dirawat di rumah sakit sehingga tidak memungkinkan untuk sering bertemu. Kondisi dimana ibu diharuskan untuk kembali bekerja, sekolah atau menjalankan kesibukan lainnya juga mempersulit pemberian ASI secara langsung. Banyak ibu juga seringkali merasa payudaranya penuh dan tidak nyaman, sehingga ASI perlu segera diperah.

Saat memerah ASI dan menyimpannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh ibu menurut Elisabeth Yohmi dari Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia, yaitu:

  1. Pastikan ibu mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun menyimpannya.
  2. Wadah penyimpanan harus dipastikan bersih. Ibu dapat menggunakan botol kaca atau kontainer plastik dengan tutup yang rapat dengan bahan bebas bisphenol A (BPA). Hindari pemakaian kantong plastik biasa maupun botol susu disposable karena wadah-wadah ini mudah bocor dan terkontaminasi. Kontainer harus dicuci dengan air panas dan sabun serta dianginkan hingga kering sebelum dipakai.
  3. Simpanlah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
  4. Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan tanggal ASI diperah.
  5. Tanggal kapan ASI diperah perlu dicantumkan untuk memastikan bahwa ASI yang dipakai adalah ASI yang lebih lama.
  6. Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI yang masih baru pada wadah penyimpanan.
  7. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi untuk pemberian berikutnya.
  8. Putarlah kontainer ASI agar bagian yang mengandung krim pada bagian atas tercampur merata. Jangan mengocok ASI karena dapat merusak komponen penting dalam susu

Beberapa tips dalam membekukan ASI:

  1. Kencangkan tutup botol atau kontainer pada saat ASI telah membeku sepenuhnya
  2. Sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari tutup botol karena volume ASI akan meningkat pada saat beku
  3. Jangan menyimpan ASI pada bagian pintu lemari es atau freezer.

Sumber: IDAI

Penulis: Elisabeth Yohmi (Satuan Tugas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia)

Foto dari WDAY.RU

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *