Edi: Bangga Telah Mengenalkan Cinta Tanah Air ke BPJ

Backpacker berasal dari kata “backpack” yang artinya tas ransel. Kata kerjanya, yakni “backpacking” yang dalam Bahasa Indonesia berarti wisata beransel. Definisi backpacking adalah perjalanan ke suatu tempat tanpa repot dengan banyak barang. Backpacker, tentu saja, adalah pelaku dari “backpacking”. Backpacker hanya membawa barang seperlunya ketika berjalan-jalan. Mereka tidak ribut dan ngotot untuk menginap di hotel yang bagus; sepanjang ada tempat untuk beristirahat, mengapa tidak?

Wisata beransel ini sedang marak di Indonesia. Ada begitu banyak backpacker, dan tentu saja, ada begitu banyak komunitas backpacker. Kali ini, Komunita.ID mendapatkan kesempatan bercakap-cakap dengan Bapak Edi, salah satu founder sekaligus ketua dari Backpacker Jakarta (BPJ). BPJ sendiri telah terbentuk semenjak 5 April 2015.

Karena peranannya yang cukup penting di komunitas BPJ, Pak Edi menjalankan begitu banyak kegiatan; seperti menjalankan jadwal-jadwal kegiatan trip dan acara klub, dan memantau kegiatan-kegiatan komunitas. Tentu saja Pak Edi dibantu oleh kawan-kawan admin BPJ lainnya.

BPJ dibentuk tiga tahun yang lalu dengan anggota yang hanya puluhan orang. Kini, jumlah anggota BPJ mencapai lebih dari 1500 anggota aktif. Banyak sekali! Pak Edi memang berujar bahwa jumlah admin di komunitas ini juga banyak, yakni lebih dari 50 orang. Dalam membesarkan komunitas ini, Pak Edi menggunakan berbagai cara. Salah satunya adalah menjaga komunikasi antar member. Tak hanya itu, Pak Edi dan pengurus lainnya juga mengadakan kegiatan dan aktivitas rutin. Tidak hanya seminggu sekali, tapi setiap hari.

Memang, fokus utama BPJ adalah trip bersama, tetapi ada banyak juga kegiatan yang selalu dilakukan secara bersama-sama, seperti bakti sosial, dan kompetisi antar klub. Perlu kalian ketahui, ada berbagai macam klub di BPJ, lho! Jadi ada grup di dalam grup. Terhitung ada Sembilan klub di BPJ, yakni klub fotografi, badminton, futsal, renang, dll. Sehingga, anggota BPJ yang ribuan ini tetap solid dalam berkomunikasi; tidak hanya melalui trip bersama, tetapi juga melalui kegiatan-kegiatan lainnya. Klub-klub ini dibuat karena menurut Pak Edi, ada beragam minat dan hobi dari para anggota. Para anggota toh pasti betah dengan adanya klub-klub yang dibentuk itu. Keren juga idenya!

Jumlah anggota komunitas BPJ yang banyak tidak membuat Pak Edi kelimpungan. Pak Edi juga dibantu oleh segenap admin-admin yang ada, sehingga komunitas BPJ tetap berjalan. Yang membuat Pak Edi sering merasa kesulitan adalah menentukan destinasi wisata dan penyusunan anggarannya. Kesulitan ini juga terkait dengan koordinator dan waktu, sehingga Pak Edi dan kawan-kawan sering nge-mix trip; trip dekat, trip jauh, libur pendek, dan libur panjang. Hal ini dilakukan agar para anggota dapat memilih sendiri konsep trip dengan menyesuaikan pada kebutuhan dan kondisi masing-masing.

Selama menjadi ketua sekaligus founder, Pak Edi mengaku lebih sering merasakan kebahagiaan. Pasalnya, beliau merasa berhasil untuk mengajarkan rasa cinta alam kepada tanah air. Terlebih bila beliau melihat para anggota antusias dan senang dengan beragam kegiatan di BPJ. Wah, tak terbendung deh pokonya!

Namun, Pak Edi juga bercerita bahwa terkadang beliau juga harus mendapatkan komplain dari keluarga anggota tentang banyaknya waktu yang tersita untuk BPJ; sehingga mau tak mau kegiatan BPJ harus dikurangi porsinya. Atau ketika beliau tidak fokus kerja karena waktunya banyak dihabiskan untuk komunitas. Terlebih ketika perjalanan yang telah disusun matang harus batal karena cuaca buruk. Tapi, itu semua tidak menyurutkan semangat juang Pak Edi. Pak Edi tetap getol di BPJ.

Ada sebuah perjalanan backpacking yang paling mengesankan di benak Pak Edi. Pak Edi dan teman-teman BPJ menjelajah Banyuwangi dengan total peserta sekitar 120 orang. Bukan hanya kesusahan mengurus orang sebanyak itu, tetapi juga kehebohan mau tidak mau harus dirasakan Pak Edi. Hebohnya mengantre kamar mandi di pom bensin, hebohnya atribut-atribut yang mereka kenakan (sampai penduduk lokal ikutan heboh membincangkan ini hehehe). Heboh dan seru, deh, pokoknya. Pak Edi masih ingin bersemangat untuk mengembangkan BPJ lebih baik lagi. Bila telah kita baca tuntas kisahnya, tentu saja kita ingin melihat BPJ lebih solid lagi. Semoga kisah Pak Edi menginspirasi teman-teman Komunita ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *