Nama Lobo sendiri diambil dari salah satu bentuk bangunan tradisional pada etnis Kulawi yang berada dalam wilayah Kabupaten Sigi, Propinsi Sulawesi Tengah. Pada masa lampau bangunan Lobo memiliki peranan yang besar dalam kehidupan etnis Kulawi, yang tidak saja berfungsi praktis tetapi berperan penting dalam kehidupan sosial dan religius. Memakai nama Lobo dalam Komunitas ini memiliki alasan tersendiri, melihat dari fungsi Lobo itu sendiri sebagai tempat bermusyawarah, tempat rembug dan pengadilan adat, tempat pelaksanaan upacara adat, dan tentunya Rego sebagai salah satu kesenian tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di wilayah Kulawi, diharapkan bahwa Komunitas Seni Lobo ini nantinya bisa menjadi satu ruang bagi seluruh pekerja seni di Kota Palu untuk berproses kesenian, menjalin kemitraan atau membangun art networking (jaringan kesenian) yang lebih meluas, serta memfasilitasi pengaplikasian ilmu seni kepada pelajar-pelajar di Kota Palu.