Komunitas Teater Katak, Wadah Penggemar Seni Teater

Salah satu wadah bagi mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Gading Serpong penggemar seni adalah Teater Katak. Nama Teater Katak diambil dari akronim Komunitas Anak Teater Kampus.

“Sebelumnya komunitas teater ini bernama Anak UKM Teater UMN (AUTUMN) dan berdiri pada Juni 2009. Di tahun yang sama, namanya diubah menjadi Teater Katak dan diperkenalkan sebagai UKM resmi di UMN. Teater ini dibentuk oleh mahasiswa angkatan 2007. Tujuannya sebagai wadah bagi mahasiwa yang ingin menyalurkan minat dan bakat di bidang seni, khususnya seni teater. Ke depan, kami ingin Teater Katak bisa menjadi besar seperti Teater Koma,” tutur Tommy Budiman, Ketua Teater Katak.

Kurang lebih enam tahun berdiri, Teater Katak tercatat memiliki 150 anggota. Yulita, salah satu anggota Teater Katak menambahkan, anggota yang aktif sekitar 20-30 orang. “Kalau bicara jumlah anggota memang mencapai ratusan, karena anggota yang keluar atau sibuk bisa bergabung kembali. Anggota terdiri dari mahasiswa berbagai angkatan. Para anggota bisa menjadi pemain atau kru, tergantung dari kebutuhan untuk pementasan teater yang tengah kami garap,” katanya saat ditemui Info Gading Serpong pada sesi latihan medio Agustus silam.

Bicara soal pementasan, puluhan produksi atau judul lakon sudah dipentaskan komunitas ini. Beberapa di antaranya adalah Adrian, Hamelin, dan Hamlet. Teater Katak juga tak hanya tampil di lingkungan kampus saja, Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) dan Taman Ismail Marzuki (TIM) pernah pula menjadi lokasi mereka unjuk kebolehan bermain peran.

“Sampai sekarang Teater Katak sudah menghasilkan 40 produksi pentas. Kami juga pernah tampil di Kementerian Kesehatan dan mendapat undangan pementasan dari beberapa sekolah,” imbuh Yulita. Teater Katak juga tercatat mampu meraih beberapa prestasi. Pada 2011, mereka keluar sebagai juara dalam Perlombaan Gen-X di Universitas Atma Jaya. Setahun berselang, Teater Katak bekerja sama dengan Teater Proloque melakukan pementasan di Gedung Pusat Kebudayaan Belanda.

Foto dan narasi diambil dari sumber.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *