Lembah Kelelawar: Siap Sebarkan Virus Sastra Ke Kampung-Kampung

Komunitas Sastra Lembah Kelelawar adalah komunitas yang ingin mengajak belajar menutup liang kubur dan mencipta surga tersendiri di dalamnya. Komunitas ini merupakan lembaga nirlaba dan independen yang beredar dan berkembang di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, sejak tahun 2009. Lembah Kelelawar berawal dari sebuah kegelisahan yang tak berbeda dari Setia Naka Andrian, Sulung Pamanggih dan Widyanuari Eko Putra, pada hari Selasa 11 Agustus 2009, pukul 23.50 WIB, di rumah salah satu temannya Budiawan (Kendal).

Mereka berkumpul sambil mencoba merenungi keberadaan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampus yang terasa kurang leluasa untuk menyalurkan kreativitas. Dari situlah mereka mulai berniat untuk membentuk komunitas di luar kampus, dengan bersikeras dan sepakat untuk menjelajah serta menjamah keberadaan dalam Lembah Kelelawar. Dari sebuah nama yang mereka pikirkan bertiga pada malam itu pula. Nama tersebut dilatarbelakangi ketika beberapa malam sebelumnya mereka selalu begadang setiap malam mengenai proses kreatif, maka nama yang paling cocok adalah “kelelawar”.

Menjaring sebuah komunitas itu tidaklah mudah. Hal yang paling penting menurut mereka yaitu memiliki keteguhan hati, penuhkan jiwa, kerahkan nafas untuk hidupnya komunitas. Setiap orang punya masalah dan kesibukan masing-masing, namun profesionalitas perlu diterapkan. Tidak hanya lemas gara-gara sesuatu hal yang konyol. Komunitas ini memiliki pandangan dan wawasan ke depan untuk menjadikan komunitas ini lebih berguna bagi masyarakat, yang tidak hanya untuk makhluk-makhluk kampus atau para pecinta sastra saja. Namun ke depan, apa yang dilakukan dalam berproses kreatif bisa dinikmati juga oleh masyarakat umum.

Hal tersebut menyangkut program yang ingin dilaksanakan ke depan, yakni menelusur ke kampung-kampung untuk menyebarkan virus yang baik hati ini, yaitu sastra. Dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan pementasan-pementasan karya sastra.

Sumber: Blog Komunitas Lembah Kelelawar

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *