Komunitas Anak Kost Medan; Berangkat Dari Kebersamaan, Berikan Manfaat Bagi Yang Membutuhkan

Sebuah komunitas bisa terbentuk berdasarkan apapun seperti hobi, ketertarikan, kesamaan satu sama lain dan lain sebagainya, tak terkecuali para anak kos. Ada apa dengan anak kos? Kebanyakan dari mereka adalah orang yang jauh dari rumah, orang tua dan hidup mandiri. Sebagian besar anak kos adalah seorang mahasiswa yang pergi meninggalkan kampung halaman untuk mendapatkan pendidikan juga pengalaman lebih. Budaya nge-kos sudah ada sejak lama, dan setiap tahunnya jumlahnya semakin bertambah. Namun, bukan itu alasannya Komunitas Anak Kos Medan terbentuk.

Idenya berawal dari sebuah kos-an sederhana dengan beberapa remaja laki-laki perantauan yang berstatus sebagai mahasiswa, pada sebuah perguruan tinggi di Medan. Tujuan dibentuknya adalah untuk memberikan informasi tentang segala hal yang dibutuhkan oleh kebanyakan anak kos, khusunya mahasiswa. Seperti daerah kos yang baik dan layak, serta jauh dari tindak kejahatan, info tentang kampus-kampus hingga kabar terbaru lainnya. Awalnya komunitas ini mereka beri nama Gabe Kos. Lalu baru berubah kembali pada 14 November 2015 dan berganti menjadi Komunitas Anak Kos Medan.

“Alasan kami membentuk komunitas ini supaya bisa membantu anak-anak yang nge-kos, agar lebih tahu Medan. Karena banyak pendatang baru tidak tahu kondisi kota ini, akhirnya mereka kebingungan terus jadi semrawutan. Harusnya anak kos itu jadi kambing di kampung halaman tapi serigala di perantauan,” tutur Heri Gunawan sebagai ketua Komunitas Anak Kos Medan.

Bermula dari 6 orang, sekarang komunitas ini memiliki sekitar 60 orang yang aktif dan terdaftar. Hampir seluruhnya merupakan anak kos yang sedang menjalankan program kuliah di beberapa perguruan tinggi di Medan. Yakni, USU, UNIMED, UMSU, Potensi Utama, UIN SU dan Universitas Panca Budi. Kebanyakan yang sudah menjadi anggota, tertarik untuk bergabung karena komunitas ini kuat akan solidaritas, dan sering mengadakan kegiatan-kegiatan sosial yang mengedukasi.

“Selama ini Komunitas Anak Kos Medan besar dan bisa dikenal lewat mulut ke mulut, kedepannya kami mau jumlah anak kosnya terus bertambah, kalau bisa ada yang dari kampus-kampus lain juga ikut biar makin ramai. Kalau sekarang 6 semoga kedepannya bisa 10 atau lebih,” jawab Sibli Surya Putra yang bertugas sebagai Dewan Penasehat di komunitas ini saat ditanya target kedepan dari Komunitas Anak Kos Medan.

Tak jarang juga mereka diundang untuk hadir dalam event-event di Medan, baik skala kecil maupun besar. Mereka juga senang dengan kegiatan-kegiatan sosial, seperti memberikan sembako berupa beras maupun susu untuk masyarakat yang membutuhkan, membagikan buku-buku ke sekolah-sekolah nonformal sekitaran Medan dan lainnya. Bahkan Komunitas Anak Kos Medan sudah mendapat banyak pengharagan atas kontribusinya terhadap masyarakat berupa sertifikat dan plakat.

Tiap orang yang sudah tergabung dikenakan iuran sebesar Rp.10.000,- per bulannya, ini berfungsi sebagai kas komunitas, yang jikalau suatu saat akan mengadakan sebuah kegiatan. Masing-masing dari anggota juga dibimbing untuk menjadi wirausaha. Tiga orang dari mereka bahkan ada yang sudah membuka usaha kecil-kecilan berupa minuman ataupun makanan. Sisanya kebanyakan berjualan online, seperti kerajinan tangan, sandal maupun jilbab. Seluruh keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan seutuhnya milik pribadi dan bukan untuk komunitas.

Saat ini basecamp Komunitas Anak Kos Medan berada di JL. Bukit Siguntang dekat Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Selain kewajiban untuk ikut kumpul satu bulan sekali, komintas ini juga memiliki larangan, mereka mengharamkan sertiap anggotanya mengkonsumsi narkoba. Jika sewaktu-waktu ada yang melanggar maka akan ada sanksi tegas yang diberikan kepadanya.

“Intinya kami di komunitas ini maunya baik-baik aja, kalau ada masalah harus diselesaiakan dengan jalan damai dan kepala dingin. Kadang sesama anggota akan ada selisih paham, tapi syukurnya sampai sekarang nggak sampai berkelanjutan. Karena apapun masalahnya, selalu diselesaikan saat itu,” tambah Sibli.

Kehadiran mereka tentunya memberikan warna tersendiri bagi orang-orang yang tinggal di dalam kos-an. Komunitas Anak Kos Medan terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Dilihat dari tujuannya yang ingin terus memberikan manfaat kepada banyak orang yang berangkat dari kebersamaan, komunitas ini perlu untuk diacungi jempol.

Sumber: Cerita Medan

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *