PGRI Beberkan Daftar Masalah Guru

Guru menjadi aspek penting dalam kemajuan pendidikan nasional. Karena itu, beragam masalah guru patut diperhatikan lebih karena menyangkut masa depan generasi bangsa.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pun memiliki catatan khusus terkait sejumlah masalah yang dihadapi guru, baik masalah baru maupun problem klasik yang masih menunggu solusi.

“Misalnya, kami berharap ada tata kelola yang baik. Tapi juknis-juknis yang ada seperti membelenggu kemerdekaan guru,” ujar Plt Ketua Umum PGRI, Unifah Rasyidi di Gedung PGRI, Rabu (22/6/2016).

Uni, demikian dia biasa disapa mengimbuhkan, salah satu persyaratan sertifikasi guru adalah kewajiban membayar proses tersebut. Kini tidak ada lagi syarat pembayaran, namun sejumlah persyaratan yang ditetapkan cukup memusingkan.

“Sekarang untuk mendapat sertifikasi, nilai UKG harus bagus. Guru baru dinyatakan disertifikasi saat mendapatkan nilai delapan. Jadi seolah-olah dipersulit,” ucapnya.

Salah satu masalah klasik yang selalu disoroti PGRI adalah kekurangan guru yang belum juga teratasi di daerah-daerah. Padahal solusi masalah tersebut harus segera ada.

“Bayangkan jumlah siswa kita ada sekira 44 juta orang. Gurunya hanya tiga juta,” ucapnya.

Sekretaris Umum PGRI DI Yogyakarta, Sudarto menambahkan, masalah lain yang juga terus dikritisi adalah besarnya beban jam mengajar. “Bisa dibayangkan, jam mengajar saja sudah banyak, belum lagi jika guru mata pelajaran maka harus memegang sekira 20 kelas, ditambah dengan jumlah siswanya. Padahal guru juga diharuskan mengetahui karakter masing-masing siswanya,” tandasnya.

Sumber: Okezone

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *