Komunitas Sedekah Bareng Medan: Tiap Bulan Belajar Merutinkan Sedekah

Awalnya ide dibentuknya Komunitas Sedekah Bareng Medan ini datang dari keinginan seorang anak Medan bernama Abdini Maliana Timor, alumni Manajemen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang lebih akrab dipanggil Dini/Deenee.
Terbentuknya Komunitas Sedekah Bareng Medan karena ingin membahagiakan banyak orang dan membiasakan untuk bersedekah. “Jadi, Sedekah Bareng itu bukan hanya melingkupi anak yatim saja, tapi mencakup semuanya. Misalnya, kaum dhuafa, anak yatim, sedekah pembangunan rumah ibadah, dan Insya Allah akan mencakup lebih luas lagi,” ucap Dini.
Awal mula memang tergerak dari dalam hati akan gimana keadaan anak panti yang bila merasakan sakit, harus mengadu ke siapa. “Sewaktu aku sakit, trus ingin makan sesuatu dan tiba-tiba teringat sewaktu kecil suka diajak makan bareng diluar sama orang tua. Tiap minggu ditempat yang berbeda-beda,” cerita Dini.
Entah kenapa, lanjut Dini, tiba-tiba saat itu aku kepikiran anak-anak yatim yang tinggal di panti asuhan. “Aku mikir kalau mereka sakit, trus pengen makan sesuatu, mereka minta ke siapa ya? Atau tiba-tiba malam-malam pengen makan atau ngemil minta ke siapa ya? Lalu ntah kenapa langsung kepikiran pengen ngajak mereka makan. Trus mikir kalau saja teman-teman ikut sekalian belajar sedekah, kayaknya bakal seru. Ngajak mereka ngemil Bakso, kayaknya seru.”
Yang membuat Dini sangat tergerak untuk melakukan kegiatan Sedekah Bareng, karena, adanya fikiran bahwa setiap orang-orang yang memberikan santunan ke anak yatim dalam bentuk makanan selalu dikasih nasi kotak dan amplop, padahal mereka masih banyak butuh hal lain, antaranya ngerasain makanan atau hiburan.
Seharusnya, diusia mereka yang masih muda, waktunya untuk belajar dan main. “Nah, saat itu spontan aku naikkan distatus di BBM, ‘Ngebakso Bareng Anak Yatim, Yang Minat Ping Me’. Dan ngobrol sama suami, ada atau tidak yang mau ikut, kita siapin dana untuk buat acara ini.”
Alhamdulillah, di Sedekah Bareng #1 itu ada sekitar 15 orang donatur yang mau sedekah. Dini dan suami konsepin acaranya, dimana kita makan bareng sama anak-anak yatim sambil buat games seru untuk mereka.
Di Sedekah Bareng #1 terkumpullah dana 3.750.000 dari 15 donatur. Duit yang terkumpul itu untuk bayar makanan dan hadiah-hadiah untuk anak yatim. Ada sisa dana sekitar 1.2juta, ternyata beberapa donatur yang datang pada saat acara mereka merasa senang dan minta dibuat acara ini ada setiap bulannya. Akhirnya berjalan sampai sekarang. Dengan konsep yang berbeda tiap bulannya.
Menurut Dini, Konsep Sedekah Bareng Medan ini, sekalian ingin ngajak teman-teman untuk belajar sedekah, makanya dibuat konsepnya yang kreatif. Sekalian Dini dan suami belajar merutinkan sedekah, dan seru kalau ajak teman-teman belajar sedekah sama-sama.
Jadi, Dini menceritakan kembali, bentuk bantuan Sedekah Bareng bukan hanya untuk yatim, namun juga dhuafa. Untuk Panti asuhannya tiap bulan berbeda-beda. Karena kita pengen semua anak-anak panti ngerasain kebahagiaan di Sedekah Bareng. Kadang ada bentrok dengan jadwal nge-MC. Tapi ntah kenapa Allah selalu kasih jalan, saya bisa tetap nge-MC tapi tetap bisa ngurus Sedekah Bareng. Kalau kita dahulukan Allah, semoga printil-printil di dunia ini aman-aman aja.
Diluar dari Sedekah Bareng, Dini juga biasa sebagai MC acara dan kesehariannya sebagai Owner sebuah klothing. “Saya dan suami punya usaha online, The Davdees Baby Clothing, jadinya dibuat usaha terebut kebetulan kami mahir di design grafis,” ungkap Dini ibu dari Keisha yang telah berumur 4 tahun.
Untuk Sedekah Bareng ini juga, kita salurkan ke pembangunan Mesjid, ke rumah tahfidz, dan juga ada bencana kayak Sinabung kemarin, team kita juga gerak kesana untuk lebih mengajak anak-anak untuk main dan berbagi hadiah. Karena mereka itu butuh hiburan di pengungsian.
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *