Anak Gunung Lawu; Mengabdi Untuk Kelestarian Alam dan Misi Kemanusiaan

Keberadaan Anak Gunung Lawu (AGL) di Karanganyar memang sudah terhitung lama. Ya, komunitas peduli lingkungan dan Search And Rescue (SAR) resmi berdiri berdasarkan surat keputusan dari Perhutani 1997 lalu.

Ketua AGL, Rusdiyanto mengatakan, komunitas ini dirintis beberapa orang pendaki yang sering nongkrong di Cemoro Kandang.

Lalu, ketika ada pendaki yang sakit atau hilang, maka teman-teman yang nongkrong di Cemoro Kandang ini langsung membantu untuk melakukan evakuasi.

“Lama-lama kita berinisiatif untuk membentuk wadah atau organisasi peduli lingkungan dan SAR dan kami beri nama Anak Gunung Lawu (AGL),” terang Rusdi.

Setelah terbentuk, sebanyak 40 orang bergabung di AGL. Saban harinya, terdapat anggota dari AGL yang stand by di Cemoro Kandang untuk pengamanan pendakian.

Selain standby di Cemoro Kandang, para anggota AGL juga membantu evakuasi bencana di Lawu. Misalnya, jika ada orang yang melakukan penebangan liar, maka pihaknya melaporkan kasus tersebut ke Perhutani. Lalu, jika ada kebakaran di hutan Lawu, AGL juga siap untuk melakukan evakuasi.

Serta, saat memasuki bulan ramai pendaki  biasanya AGL bersiap dengan melakukan cek jalur dan bersih gunung. Termasuk menutup jalur pendakian ilegal agar tidak menyesatkan pendaki lainnya.

Keberadaan AGL ini ternyata di-support Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Sebelumnya, untuk operasional sehari-hari dari AGL mengandalkan iuran anggota dan mengajukan sponsor. Namun, untuk saat ini dari AGL sudah mendapatkan anggaran Pemkab Karanganyar.

Untuk menambah skill anggota, AGL sering mengikuti pelatihan, baik yang digelar Pemkab, Perhutani maupun Basarnas.

Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini tidak hanya fokus di Lawu melainkan juga mengirimkan anggota ke beberapa daerah bencana.

Sumber; Joglo Semar

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *