Solo City Drummers Community; Tampung Berbagai Aliran Musik

KECINTAAN akan alat musik drum membuat sekelompok pemuda di wilayah Solo dan sekitarnya mendirikan Solo City Drumers Community atau lebih dikenal dengan nama SCDC.

Komunitas yang lahir pada 2010 lalu itu kini sudah memiliki anggota antara 15-20 orang. Itu pun yang masih aktif, sedangkan keseluruhan anggota bisa mencapai angka puluhan orang.

Tidak hanya orang-orang yang sudah dewasa, anak usia SMA juga ada yang bergabung dengan komunitas itu.

Koordinator SCDC, Adi Sawaldi mengungkapkan drum menjadi alat musik yang dipakai oleh semua aliran musik. Oleh karenanya, SCDC tidak hanya tertutup pada satu aliran saja.

“Kami ada yang beraliran metal, jazz, rege dan kami memang bisa lebih luwes karena tidak hanya terbatas pada satu aliran. Bahkan, anggota kami tidak hanya dari Solo, melainkan Boyolali dan kabupaten lainnya,” katanya.

Adi yang biasa disapa Ayah oleh anggota-anggotanya menambahkan saat berkumpul, komunitasnya tidak hanya membicarakan soal drum.

“Komunitas ini rutin berkumpul seminggu sekali di Hammer Drum Course yang berada di Jalan RE Martadinata Kampung Sewu, Jebres. Kami biasa saling bagi pengalaman dan informasi antaranggota. Terkadang ketika ada event para anggota yang kebanyakan punya usaha selalu menjadi sponsor acara. Inilah keunggulan dari SCDC dibandingkan yang lain,” tegasnya.

Sama seperti kebanyakan komunitas yang ada di Solo, SCDC sempat menggunakan acara di Car Free Day (CFD) untuk mempromosikan komunitasnya. Di mana, mereka membawa seperangkat drum dan memainkannya di tengah hiruk-pikuk warga di Jalan Slamet Riyadi.

“Kami memainkan drum dan banyak yang tertarik untuk menonton. Tapi untuk rekrutmen anggota, ya tidak begitu berpengaruh,” ujarnya lagi.

Sumber: Joglo Semar