Komunitas Gesang, Rayakan Kemerdekaan RI dengan Seni

TIDAK banyak pemuda kini yang begitu peduli dengan nasib negeri. Komunitas Gesang lewat pentas berjudulSeraung: Semalam Renungan untuk Negeri, jadi cara mereka meresapi kondisi terkini Tanah Air.

Diinisiasi Jumansyah (ketua Komunitas Gesang) dan Anugrah Dwi Anuary, sejumlah muda-mudi hadir dalam kegiatan itu untuk sama-sama memaknai arti merdeka yang seharian kemarin digaungkan publik Indonesia. “Kami ingin hari kemerdekaan ini lebih bermakna. Buka sekadar euforia yang miskin esensi,” ujar Jumansyah.

Jumansyah mengatakan, meski berlangsung sederhana, mereka berharap, Seraung bisa menginspirasi anak muda untuk memaknai kemerdekaan. “Bagi banyak orang, merdeka itu bebas. Tapi, bebas melakukan apa saja itu banyak maknanya. Tidak semua kebebasan itu seenaknya dilakukan, tetap ada batasnya. Merdeka itu jangan sampai merugikan orang lain,” ucapnya.

Malam itu, di studio komunitas Ladang, beberapa jenis kesenian terangkum dalam pentas Seraung. Seperti konser musik dari Rio Satrio, musisi lokal Samarinda. Ada pula musikalisasi puisi dari perkumpulan Teater Istiqomah, serta pembacaan puisi WS Rendra oleh Anugrah Dwi Anuary.

Dia menuturkan, Komunitas Gesang merupakan komunitas anak muda Samarinda yang memang bergelut di dunia kesenian. Didirikan pada 21 November 2014, kini anggotanya sudah lebih 30 orang. Mayoritas berasal dari kalangan pelajar SMP dan SMA.

Selain Seraung, lanjut dia, Komunitas Gesang pernah menggelar pertunjukan kesenian lain. Seperti pentas teater bertajuk Mega-Mega pada 2014. Minimal, kegiatan mereka lakukan dua kali setiap tahun. “Meskipun terbentuk karena dilatarbelakangi dunia drama atau teater, kami juga menggeluti dunia tari, sastra dan musik,” katanya.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai swasta itu berharap, dunia kesenian dapat terus tumbuh dan hidup di Kota Tepian. Sebab, dia percaya, dengan kesenian hidup bakal lebih indah. Begitu pula dengan perayaan hari kemerdekaan. Jika dilalui dengan keindahan, makna kemerdekaan meski rutin dirayakan tiap tahun tak akan luntur, bahkan lebih khidmat.

Sumber: Prokal KALTIM

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *