Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta Puput TD Putra mendorong pemerintah DKI Jakarta secepatnya membangun pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang guna mengontrol limbah sampah itu.
“Sebagai solusi adalah merencanakan penutupan tempat pembuangan akhir secara bertahap dengan membangun pengelolaan sampah secara teknologi ramah lingkungan atau dengan ‘sanitary landfill’ (pemusnahan sampah dengan menutup tumpukan sampah dengan tutupan tanah),” kata Puput di Jakarta, Rabu (24/8).
Dia mengatakan hingga saat ini teknologi ramah lingkungan yang dikemukakan pihak DKI Jakarta untuk pengembangan TPST Bantargebang juga belum terwujud di lapangan. Puput mengatakan pemerintah DKI harus segera merealisasikan teknologi ramah lingkungan yang tepat di TPST Bantargebang agar pengelolaannya lebih efektif dan efisien.
Dia menuturkan sampah yang menumpuk akan berakibat polusi seperti mengeluarkan bau tidak sedap dan dapat menjadi sumber penyakit. “Pengolahan sampah di TPST Bantargebang masih belum terbenahi dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah DKI harus segera bertindak untuk menciptakan pengelolaan sampah yang cepat dan tepat. Sejak 20 Juli 2016, Pemerintah DKI Jakarta mengambil alih pengelolaan sampah di TPST Bantargebang.
Pemerintah DKI telah mengeluarkan surat pengakhiran kerja sama tentang peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan dan pengoperasian TPST Bantargebang kepada PT Godang Tua Jaya dab PT Navigat Organic Energy Indonesia, yang sebelumnya mengelola sampah di TPST itu.
Sumber: Republika