Komunitas Gendong Bahagiakan Pengunjung CFD dengan Dongeng

Suasana berbeda terlihat di Car Free Day (CFD), Minggu (04/09/2016). Jika biasanya pengunjung hanya berjalan atau bersepeda, pagi tadi mereka dihibur dengan panggung dongeng yang dibawakan oleh komunitas Gerakan Mendongeng (Gendong) Malang.

Para pengunjung CFD dihibur dengan beragam cerita melalui teaterikal dongeng, sulap dan pertunjukan boneka. Dalam teaterikal dongeng, dengan mengenakan kostum buah dan sayur, mereka menyampaikan nilai tentang pentingnya makan- makanan menyehatkan.

Suasana kian ramai ketika Trio C, Cetta, Cali dan Caca hadir di tengah- tengah pengunjung. Ketiganya merupakan boneka mupet yang dimainkan oleh kakak- kakak Gendong. Disampaikan oleh salah satu anggota Gendong, Elis Siti Toyibah, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian perayaan ulangtahun Gendong yang ke satu tahun.

“Kami berdiri pada Agustus tahun lalu. Alhamdulillah antusias masyarakat untuk menjadi anggota Gendong semakin besar dibandingkan saat awal berdiri. Kegiatan yang kami gelar pun sudah semakin banyak,” ucap Elis.

Selain kegiatan mendongeng di CFD ini, beberapa kegiatan mendongeng yang rutin mereka gelar adalah mendongeng di taman- taman Kota Malang. Selain itu di bulan Ramadhan mereka juga menggelar Sedekah Dongeng di beberapa panti asuhan di Kota Malang.

Mereka pun sering tampil mengisi acara seperti misalnya di Gramedia saat Ramadhan dan di Hotel Riche saat perayaan kemerdekaan RI.

“Anggota kami memang pecinta dongeng. Kami ingin mengasah kemampuan mendongeng sekaligus memberikan kebahagiaan dan menyampaikan nilai- nilai positif kepada anak- anak melalui mendongeng,” ucap Elis.

Terlebih, imbuhnya, saat ini budaya mendongeng di masyarakat sudah mulai memudar. Bisa karena orangtua sibuk ataupun orangtua kurang bisa mendongeng. Padahal mendongeng merupakan sarana yang efektiv untuk menjalin kedekatan dengan anak dan menanamkan nilai- nilai positif.

Di usia yang pertama ini, ia pun berharap agar komunitas Gendong ini kian eksis. Seluruh anggota bisa semakin merasakan manfaat dan bisa memberikan manfaat ke masyarakat. Rata- rata anggota Gendong merupakan mahasiswa dari beberapa kampus di Kota Malang, juga ada anggota yang merupakan ibu- ibu.

Diakuinya, kendala yang saat ini dihadapi dalam komunitas adalah menyamakan jadwal latihan karena masing- masing anggota memiliki kesibukan yang berbeda- beda.

“Namun Alhamdulillah sejauh ini kami masih bisa berkoordinasi dan hampir setiap hari berkumpul walau tidak bisa semuanya hadir. Kami pun sangat terbuka jika ada masyarakat yang ingin bergabung untuk belajar mendongeng bersama,” pungkasnya.

Sumber: Malang Times

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *