E-Donesia Berbagi Bersama Istana Belajar Anak Banten (Isbanban) Untuk Anak-Anak Pandeglang

Kekuatan anak muda sangat berarti untuk pembangunan suatu bangsa. Terlebih apabila mereka bersatu mewujudkan niat-niat baik menjadi aksi-aksi baik. Itulah yang dilakukan Istana Belajar Anak Banten (Isbanban) bersama E-Donesia saat mengunjungi taman baca Isbanban chapter Pandeglang (4/9/16).

Chapter Pandeglang dipilih karena berkenaan dengan wawancara dan kunjungan ke rumah Annisa Amelia, salah satu adik binaan penerima beasiswa mimpi Isbanban untuk melanjutkan sekolah ke tingkat SMP.

“Kegiatan ini kerja sama antara E-Donesia dengan Isbanban untuk menyalurkan niat baik mereka berdonasi langsung, serta mengajak mereka melihat proses program beasiswa mimpi  Isbanban yang sekarang sedang menuju tahap dokumentasi dan wawancara ke rumah salah satu penerima beasiswa”, tutur Managing Director Isbanban Foundation, Panji Aziz Pratama.

E-Donesia adalah project pasca-pulangnya alumni PPAN China berupa platform berbasis internet yang hadir untuk menyalurkan bantuan kepada anak-anak yang masih sulit mendapatkan akses pendidikan. Sejalan dengan tujuan program Isbanban care and share, tim E-Donesia dalam kesempatan ini pun berdonasi paket alat tulis untuk semua binaan chapter Pandeglang.

“Adik-adik sangat antusias dengan pemberian alat tulis yang mereka dapatkan dan tentunya bermanfaat, dan keseruan bertambah setelah Ka Rylo dari Departemen Isbanban Community membuat roket air sederhana,” tutur Muhammad Irfan salah satu relawan Isbanban chapter Pandeglang.

Saat dokumentasi dan wawancara Annisa Amilia, salah satu penerima beasiswa menuturkan keinginannya yang kuat untuk melanjutkan sekolah namun terhalang masalah financial sambil menangis terisak. Membuat semua yang melihat merasa terharu tak terkecuali Project Officer Isbanban Chapter Pandeglang, Suhendi.

“Pandeglang sebagai daerah 3T (Terpencill, Terluar, Tertinggal), tidak menghalangi adik-adik Isbanban untuk terus bermimpi dan melanjutkan pendidikan mereka. Semoga terus berlanjut tak hanya sampai disini, dan kisah Annisa bisa menggerakan hati khalayak untuk peduli pada pendidikan pelosok desa,” pungkas Suhendi.

Sumber: Biem.co

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *