Komunitas Ngalam Itreng; Rangkul Masyarakat Supaya Sadar Kebersihan Lingkungan

Di Kota Malang masih sedikit komunitas yang peduli pada lingkungan. Dari yang sedikit itu, satu di antaranya adalah Komunitas Ngalam Itreng. Tidak hanya sekadar berkampanye, komunitas ini juga turun langsung memunguti sampah.

Semuanya berawal dari ketidaksengajaan. Dan juga dari kongkow sejumlah orang yang kemudian tecetuslah ide membuat Komunitas Ngalam Itreng atau Malang Ngerti. Meski didirikan dari ketidakseriusan, tapi komunitas yang kini mempunyai 41 anggota ini sudah memberi banyak kemanfaatan. Salah satunya tentang lingkungan.

Salah satu kegiatan komunitas ini adalah memungut sampah di Car Free Day (CFD). Aksi ini sudah mereka lakukan rutin dua minggu sekali sejak berdirinya komunitas tersebut, yakni pada 1 Mei 2016.

Ketua Ngalam Itreng Agus Setyawan mengatakan, komunitas ini berdiri dari sekumpulan orang yang biasa nongkrong di malam hari. Hingga pada akhirnya, nongkrong yang mereka lakukan tidak akan membawa dampak apa-apa, setelah itu munculah ide membuat komunitas yang konsentrasi pada lingkungan. ”Terbentuknya ide ini saat kami nongkrong di Kidul Pasar Besar atau Malang Night Market. Ketika itu, ada celetukan ide untuk membuat komunitas memungut sampah,” katanya, Kamis malam (22/9).

Tidak membutuhkan waktu lama, kemudian mereka membentuk komunitas dan menyepakati nama Ngalam Itreng. Menurut Agus, nama yang diambil dari bahasa walikan khas Malangan ini mempunyai filosofi agar semua orang di Kota Malang sadar pentingnya menjaga lingkungan. Apalagi, jika dibalik, nama komunitas ini adalah Malang Ngerti.

Ke depannya, Ngalam Itreng tidak hanya melulu memungut sampah. Namun juga bisa menuju ke berbagai aspek. ”Intinya komunitas ini dibuat untuk merangkul kegiatan masyarakat Kota Malang,” kata pria yang akrab disapa Micin tersebut.

Selain menyepakati nama komunitas, mereka kemudian membuat logo komunitas juga. Logo Komunitas Ngalam Itreng ini cukup unik, yaitu gambar banyak tangan berwarna-warni yang menghadap ke atas dan di tengahnya terdapat gambar sapu. ”Gambar sapu itu maksudnya ya biar orang-orang tau kami ini komunitas bersih-bersih,” ujar pria asli Gadang ini.

Sumber: Jawa Pos

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *