Komunitas Pecinta Alam Lingga (KePAL); Jelajah dan Lestarikan Hutan

Seorang pecinta alam bukanlah hanya sekadar melakukan petualangan atau melakukan perjalanan, orang yang mahir mendaki gunung maupun mereka yang telah mencapai puncak gunung tertinggi di berbagai belahan dunia. Pecinta alam sejati adalah orang yang selalu menjaga kelestarian lingkungan dimana pun Ia berada.

Hal ini yang selalu diingatkan Ketua Komunitas Pecinta Alam Lingga (KePAL), Sucipto, kepada semua generasi muda dan masyarakat umum. Terutama bagi anggota KePAL yang resmi berdiri pada 14 Mei 2014 lalu. Dengan latar belakang profesi berbeda, 14 anggota komunitasnya berupaya menjaga kelestarian hutan di Kabupaten Lingga, yang masih alami, asri dan luas.

Untuk menggali dan mendata potensi hutan sebagai obyek wisata alam, KePAL terus melakukan ekspedisi sekaligus menanam pohon langka. Upaya itu merupakan bentuk atau sebagai wujud KePAL dalam melestarikan alam sekaligus melepas hobi dalam menjelajah hutan. Biasanya, kegiatan melestarikan alam sambil menjelajah hutan itu dilakukan di Gunung Sepincan, Gunung Daik, Air Terjun Jelutung, Air Terjun Ceruk Lansi dan beberapa kawasan hutan lain di Singkep.

”Tidak hanya menjelajah, Kepal juga baru-baru ini tanam 100 batang bakau di sekitar Gunung Daik,” kata Sucipto.

Sucipto dan anggota KePAL lainnya, merasa memiliki tanggungjawab untuk memperkenalkan keindahan alam Lingga dengan daerah lain. Setiap kegiatan penjelajahan selalu diabadikan melalui foto. Selanjutnya, foto itu disebar melalui internet maupun media sosial.

Aktivitas lain selalu berkoordinasi dengan sesama komunitas pecinta alam. Hal itu dilakukan untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan. Di kegiatan lain, KePAL juga selalu mengadakan aksi bersih lingkungan. Untuk membiasakan masyarakat peduli dengan kelestarian alam, KePAL sudah menyediakan puluhan bak sampah.

”Kami hanya ingin potensi alam Lingga dapat dikenal hingga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan,” demikian diharapkan Sucipto.

Sumber: tanjungpinang pos

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *