Ikatan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial (PABMI): Komunitas Dokter Bedah Mulut Profesional dan Berjiwa Sosial

 Persatuan Ahli Bedah Mulut dan Maksilofasial Indonesia (PABMI) merupakan komunitas bedah mulut yang membuat suatu ikatan resmi yang diakui secara nasional dan internasional. Dan PABMI beranggotakan ahli bedah mulut yang berasal dari seluruh Indonesia.

Asri Arumsari, drg, SpBM menjelaskan, sehari-hari PABMI paling sering menangani kasus gigi bungsu. Di samping itu, PABMI pun menangani sejumlah kelainan bawaan yang terjadi di rahang dan mulut. Di antaranya, celah bibir dan langit-langit (CBL), rahang kecil yang memiliki ukuran tidak seimbang, serta kondisi yang biasa disebut dengan monyong.

“Tapi, yang lebih sering karena trauma kecelakaan lalu lintas. Seperti patah rahang, patah gigi. Yang model-model seperti itulah yang memang kami tangani, yang mengarah pada area mulut dan area rahang,” kata Asri kepada Health-Liputan6.com di Bandung, ditulis pada Senin (8/9/2014)

Kepala SMF Bedah Mulut Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, yang ditemui saat kegiatan `Charity Run – 5K for Smiles 2014` menekankan bahwa saat ini PABMI memang tengah konsentrasi dalam hal penanganan kondisi celah bibir dan langit-langit (CBL) bagi pasien yang kurang mampu.

Sebab, kasus CBL di Indonesia merupakan kasus yang paling besar, dan harus ditangani segera.

“Jadi kalau dari statistik, ada sekitar 7.500 pasien baru per tahun lahir dengan kondisi. Maka itu, ini menjadi masalah yang cukup besar,” kata dia menerangkan.

Bicara mengenai CBL, tambah Asri, tidak hanya bicara masalah bibir atau langit-langit saja, melainkan juga masalah kualitas hidup dari pasien itu sendiri.

“Jadi, kalau bedah itu hanya titik awal pada tahapan perawatan. Tapi, kita membutuhkan dukungan masyarakat dalam meraih kualitas hidup anak-anak ini. Bagaimana supaya mereka merasa diterima dengan baik di lingkungannya,” kata Asri menjelaskan.

Maka itu, PABMI pun memiliki harapan bahwa operasi CBL yang merupakan rencana yang sudah berlangsung dapat menjangkau pasien di seluruh Indonesia dan tetap dilakukan sampai kapan pun, serta selalu bekerjasama dengan YPPCBL (Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit)

“Kita pun sedang merancang suatu program di mana agar kami dapat melakukan bedah celah bibir koreksi, secondary surgery,” kata dia.

“Jadi, kita sedang bekerjasama dengan asosiasi internasional untuk itu,” kata dia menekankan.

Sumber: Liputan6

Ilustrasi: sumber

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *