KOPA MEDAN; Membentuk Generasi Muda Bangsa yang Sehat, Ceria, Cerdas dan Tampil Mandiri

Komunitas Peduli Anak (KOPA) Kota Medan merupakan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, keagamaan, dan kesejahteraan sosial keluarga. LSM KOPA berdiri pada tahun 2005 dengan tujuan untuk mensejahterakan dan memandirikan anak-anak jalanan serta anak-anak yang bermasalah. Pendirian KOPA sendiri di prakarsai, Syafri Tanjung beserta para pemuda yang tinggal di daerah Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

Komunitas Peduli Anak (KOPA) bertujuan untuk menerapkan kehidupan yang sehat dan juga lingkungan yang bersih, hal ini dirasakan perlu oleh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Aur, dikarenakan mereka berada di lingkungan yang padat huni (kumuh) dan juga banyak memunculkan masalah kehidupan di dalam masyarakat pada lingkup keterbelakangan mental anak dan juga pendidikan anak.

KOPA bergerak pada masyarakat yang berada di daerah padat huni di pinggiran Sungai Deli, dengan kondisi masyarakat miskin perkotaan yang banyak memunculkan persoalan-persoalan yang berlatar belakang pada kehidupan anak, seperti persoalan anak jalanan dan anak yang bermasalah dengan keluarganya.

Pada tahun 2010, KOPA sudah terdaftar secara hukum dengan Akte Notaris 21/tanggal 24 Februari 2010 dan juga terdaftar pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan Nomor : 4663/895/DSTKM/2010.

Visi daripada Lembaga Komunitas Peduli Anak (KOPA) ini adalah bahwa anak-anak juga berhak untuk memperoleh perhatian khusus sebagai kelompok masyarakat, medapatkan lingkungan yang alami bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mendapatkan perlindungan dan bantuan yang diperlukan oleh anak-anak, sehingga para anak-anak tersebut tidak melakukan hal-hal yang negatif, yang dapat merugikan dirinya, keluarga dan masyarakat. Misi dari Lembaga Komunitas Peduli Anak (KOPA) ini adalah untuk memperjuangkan hak-hak, kemerdekaan berfikir dan perlindungan hukum yang layak dan adil bagi setiap anak.

Dalam wawancara dengan beberapa warga, guru yang mengajar, serta pendiri dari lembaga KOPA tersebut tentang pandangan dan harapan apa yang mereka inginkan terhadap lembaga KOPA tersebut. Kebanyakan dari mereka menjawab dengan nada yang positif.

Seperti halnya yang diungkapkan oleh Ibu Rita (ibunda dari sinta yang masih berumur 4 tahun, salah satu murid di lembaga tersebut) “Bagi saya, keberadaan KOPA ini sangat menguntungkan bagi masyarakat yang ada di Kelurahan Kampung Aur ini. Di mana kita dapat menempatkan anak-anak di dalam suatu tempat yang diisi oleh anak-anak yang sebaya dengannya agar dia dapat bermain dan berbaur dengan temannya tidak hanya mengurung diri di dalam rumah yang akan membuatnya menjadi anak yang kurang dalam berinteraksi, dan yang paling penting mereka mendapatkan pelajaran baca tulis”.

Wawancara juga dilakukan dengan Ibu Zurkaimi, S.Pdi yang biasa dipanggil Ibu Kaimi, guru yang mengajar di lembaga tersebut, tentang hal-hal yang menurutnya paling sering menjadi tantangan yang dihadapi ketika mengajar anak-anak. Menurut beliau “Perbedaan karakter tiap anak yang berbeda-beda membuat dirinya harus ekstra sabar. Ketika kita menjadi guru dari mereka, ya kita harus pandai-pandai melihat dan mengerti bagaimana karakter dari setiap anak tersebut. Karakter setiap anak itu dibentuk di dalam keluarga dan lingkungan, bagaimana kita memperlakukan anak-anak maka seperti itulah yang akan menjadi karakternya. Contohnya si Akbar (Murid Kopa), dia sejak dari kecil memang dimanja oleh orang tuanya, apa yang diinginkannya pasti dituruti oleh orang tuanya, terkadang ketika tidak diminta pun malah orang tuanya yang memberikannya. Sehingga ketika dia pergi keluar dari lingkungan keluarganya dan masuk ke dalam lingkungan sekolah atau lingkungan yang lain, dia masih meminta hal yang sama seperti yang diberikan oleh orang tuanya padanya. Yang akhirnya dia menjadi anak yang overacting, tidak mau menurut dan akan melakukan sesuatu hal dengan sesuka hatinya. Oleh karena itu, tugas para gurulah untuk memahami dan merubah karakter anak yang kurang baik menjadi lebih baik lagi”.

Menurut Syafri Tanjung yang sering di sapa Pak Icap, salah satu pendiri Lembaga Komunitas Peduli Anak (KOPA) Kota Medan, Kamis (22/09/2016) mengatakan “ Lembaga Komunitas Peduli Anak (KOPA) ini mereka didirikan untuk memfasilitasi dan juga untuk mengarahkan anak-anak yang ada di daerah Kelurahan Aur dan juga daerah Medan yang memiliki masalah ataupun yang tidak memiliki masalah agar tidak melakukan sesuatu hal yang negatif yang dapat merugikan. Menjauhkan anak dari Narkoba, dari perjudian, melindungi dari kekerasan terhadap anak dan juga membimbing mereka agar selalu berbuat kebajikan dan menjadi seorang yang berguna di masyarakat. Lembaga KOPA ini berjalan tanpa adanya pendanaan yang tetap karena kita tidak menerima bayaran dari anak yang ingin belajar di sini. Sehingga kita menjalankan kegiatan dengan dana pribadi atau jika ada dermawan yang mau memberikan bantuan maka kita akan menerimanya, baik itu bantuan buku dan sebagainya. Oleh karena itu, kita memiliki banyak buku yang dapat dipinjam oleh anak-anak untuk mereka belajar”.

Dari penuturan Orang Tua Murid dan Guru di lembaga tersebut dapat kita simpulkan bahwa Komunitas Peduli Anak tersebut memang sangat berguna dan diharapkan dapat mengatasi kegelisahan orang tua tentang anak-anak mereka yang bisa saja tumbuh menjadi anak yang nakal dan melawan kepada orang tuanya sendiri. Seperti yang kita ketahui juga bahwa daerah Kelurahan Aur sendiri merupakan daerah yang darurat Narkoba. Di mana setiap saat ada saja Polisi atau intel yang berkunjung ke daerah tersebut, yang bertujuan untuk mencari para pengedar narkoba. Tentu, juga untuk menjauhkan anak-anak dari pengaruh narkoba tersebut, maka Lembaga KOPA juga melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

  1. Pendidikan tambahan sekolah dan perkembangan kepribadian bagi anak-anak.
  2. Pendidikan keagamaan untuk membentuk akhlak dan moral.
  3. Mengajarkan pola hidup yang sehat.
  4. Mengajarkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
  5. Latihan dan keterampilan.
  6. Pemeriksaan kesehatan.

Komunitas Peduli Anak (KOPA) Kota Medan yang dibangun oleh anak-anak muda bangsa diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lainnya untuk mulai berbenah dalam mengatasi kegelisahan para orang tua tentang kualitas kehidupan anak-anak mereka. Dengan adanya lembaga anak ini para generasi muda dapat menatap peluang yang ada di masa depan dan juga dapat  membantu meringankan program Pemerintah Kota Medan khususnya dan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara pada umumnya dalam penanganan dan pengurangan anak-anak yang turun kejalanan serta menjadi wadah peduli terhadap anak-anak yang bermasalah.

Sumber: PWRI News Online

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *