Komunitas Rooderburg Bersih-bersih Senjata di Museum Tugu Pahlawan Surabaya

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2016 mendatang, komunitas Rooderburg Surabaya akan menggelar  berbagai acara.

Salah satunya dengan mengadakan kerjasama dengan Pelatih Sekolah Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pasukan Katak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Letnan Kolonel (Letkol) Yuda Ponco Ari, pelatih sekolah Komando Pasukan Katak TNI AL mengatakan, dalam acara ini ia bersama komunitas Rooderburg Surabaya mengadakan bersih – bersih senjata api yang dimiliki oleh museum Tugu Pahlawan Surabaya.

“Kami melakukan pembersihan dan perawatan senjata – senjata yang dulu digunakan dalam pertempuran 10 November,” ujarnya saat ditemui saat membersihkan senjata di museum Tugu Pahlawan Surabaya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Sabtu (29/10/2016)., Sabtu (29/10/2016).

Yuda Ponco menambahkan, senjata yang dibersihkan nantinya merupakan saksi bisu yang masih ada, sebagai bukti heroiknya arek – arek surabaya dalam pertempuran Surabaya.

“Kendati senjata ini tidak diharapkan menyala kembali, namun bukti otentiknya masih bisa menjadi saksi dan pembelajaran bagi generasi anak cucu kita,” imbuhnya.

Menurut Yudo Ponco, sebanyak 16 senjata dengan varian berbeda dan kaliber berbeda yang saat ini ia bersihkan bersama komunitas Rooderburg dan dibantu dengan empat anggota Pelatih Sekolah Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pasukan Katak TNI AL.

“Dengan cara membersihkan ini, dapat membuat mekanik senjata yang dimiliki museum Tugu Pahlawan bisa difungsikan secara normal, meskipun tidak digunakan kembali dan untuk alat peraga di museum saja,” imbuhnya.

Sementara Adi, salah satu anggota komunitas Rooderburg mengatakan, dengan adanya pembersihan senjata ini, komunitas Rooderburg yang dibantu dengan anggota Pelatih Sekolah Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pasukan Katak TNI AL dilakukan, dikarenakan untuk memperingati Pertempuran 10 November yang dilakukan oleh arek – arek Suroboyo

“Ada ratusan senjata yang dipamerkan di musem ini, tetapi yang kami bersihkan saat ini ada 16 senjata saja, mulai dari senjata laras panjang dari merk Arisaka dan Steyr Mannlicher, senapan Lee Enfield, hingga senapan otomatis bran machine gun. Beberapa senjata ini juga merupakan rampasan arek – arek Suroboyo dalam melakukan pertempuran 10 November melawan sekutu,” pungkasnya.

Sumber: Tribun News Surabaya

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *