Fenomena alam yang terjadi akhir-akhir ini telah menjadi perhatian dunia. Mulai persoalan dari pemanasan global, alih fungsi hutan yang dibuat bangunan, sampai abrasi yang mengancam wilayah pesisir pantai. Oleh sebab itulah Kumpulan Anak Asli Pati (KAAP) merasa perlu ikut serta berpartisipasi dalam menjaga dan memelihara alam ini. Bekerjasama dengan Para Pemuda Peduli Pantai Utara Pati (PPUP) Kertomulyo, Minggu pagi (4/12) bersama-sama melakukan kegiatan penanaman 500 bibit cemara laut di pesisir pantai Kertomulyo – Trangkil.
Koordinator acara, Totok Hadi Lukito mengungkapkan jika cemara laut sengaja dipilih untuk menjadi “tanggul” di area pertambakan warga, supaya tidak tergerus air laut (Abrasi). Selain itu juga untuk mempercantik dan memperindah pantai Kertomulyo yang saat ini sedang dikelola dengan serius oleh rekan-rekan karangtaruna desa setempat “, ungkap pemuda asal Margorejo ini.
Bukan hanya dari KAAP dan PPUP, dalam kegiatan tadi hadir pula beberapa rekan-rekan penggiat lingkungan dari Palupi (Pencinta Alam Sedulur Pati). Dan tak mau ketinggalan juga beberapa pelajar dari SMK BTB Juwana, SMA PGRI Pati, MTS Cluwak dan lain sebagainya.
Dan rencananya pada 25 Desember yang akan datang juga akan digalakkan penanaman Mangrove di pesisir Pantai Bulumanis Margoyoso.
Setelah selesai penanaman pohon, siangnya para rekan-rekan KAAP mengunjungi kediaman almarhumah Dek Fanesha asal Ds. Ketanen, Trangkil yang beberapa hari lalu telah menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelumnya Dek Fanesha menderita penyakit pneunomenia yang dideritanya sejak 4 bulan terakhir. Kunjungan ini dalam rangka menghibur keluarga yang tengah berduka setelah ditinggalkan almarhumah, serta mendoakan dek Fanesha agar mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber: Wartapati