Bikin Galak Putaran Bawah Hyundai Grand Avega Ala GRAVITY

Sudah jadi hal yang cukup dimaklumi bagi pemilik Hyundai Grand Avega (GA) kalau tarikan bawah mobilnya cenderung kurang agresif. “Memang di bawah agak lemot, mulai putaran 3 ribuan rpm baru muncul tenaganya,” jelas Taufiq Hidayat, ketua umum Grand Avega Community.

Ini wajar, mengingat torsi puncak mesin Gamma Grand Avega generasi pertama baru pada 4.000 rpm. Jelas, ini membuatnya kurang enak dikendarai sehari-hari di jalan stop and go. Karena pengendara cenderung menginjak pedal gas lebih dalam saat mobilnya mulai bergerak, sehingga ujung-ujungnya konsumsi BBM melonjak.

Masalah ini sudah cukup teratasi pada GA yang bermesin Kappa dengan D-CVVT, karena meskipun output-nya berkurang 8 dk, tapi torsinya sudah tercapai di 3.500 rpm. Nah bagi pengguna GA bermesin Gamma tak perlu khawatir, karena Gravity punya solusi guna meningkatkan putaran bawahnya.

“Salah satu solusinya mengganti busi standar dengan busi iridium,” ujar Asep Kuswara, member Gravity. Tapi tidak hanya diganti, supaya hasilnya lebih maksimal, perlu sedikit penyesuaian. “Gap antara ujung iridium dan elektroda perlu dibesarkan, sehingga percikan yang dibuat jadi lebih besar, pembakaran pun lebih optimal,” tambah Asep.

Lebih jelasnya, simak langkah-langkahnya berikut ini.

  • Pertama buka kap mesin, lalu cabut engine cover dengan melepas empat bautnya terlebih dahulu hingga terlihat 4 buah koil yang menutupi busi. Angkat koilnya, kemudian busi ditarik menggunakan kunci busi.
  • Busi iridium bisa menggunakan Denso Iridium 0.4 mm IXUH221. Unitnya memang sedikit sulit didapatkan di pasaran, tapi bisa coba kontak Gravity jika tertarik untuk meminangnya. Tapi jangan langsung dimasukkan ke tempatnya loh, masih perlu sedikit modifikasi.
  • Nah dengan trik ini, tarikan bawahnya membaik, mulai galak di putaran 2.000 rpm, sehingga tidak perlu lagi menginjak pedal gas terlalu dalam agar mobil melaju.
  • Busi iridium standar (kanan) dan busi yang telah diberi gap lebih setelah dipakai 5 ribu km, terlihat terdapat lebih banyak kerak pada yang standar sedangkan yang diberi gap lebih bersih. Hal ini karena pembakaran lebih sempurna sehingga tidak menyisakan banyak kerak karbon.
  • Gap standar antara ujung tip iridium dengan elektrodanya adalah 0,9 mm. Bengkokkan sedikit ke atas dengan tang hingga gapnya jadi 1,1 mm. “Jangan sampai terlalu besar, nanti malah menghilangkan tenaga di putaran tinggi pada putaran atasnya karena misfire saat kerja naik turun piston sedang cepat,” saran Asep.

Sumber: OTOMOTIFNET

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *