Komunitas Pecinta Kucing Medan; Tak Hanya Menyayangi tapi Juga Menyelamatkan

Memelihara seekor hewan merupakan suatu hobi dan kesenangan sendiri bagi sebagian orang. Tidak sedikit orang yang sengaja memilihara hewan peliharaan untuk menjadi teman main dirumah. Biasanya hewan seperti kucing dan anjing adalah hewan yang paling sering dipelihara di dalam rumah. Selain parasnya yang lucu, kucing dan anjing adalah hewan peliharaan yang sangat mudah mengenali majikannya sehingga dapat dengan mudah diajak bermain di dalam rumah.

Contohnya komunitas yang satu ini mereka menamakan diri mereka Komunitas Pecinta Kucing Medan atau dengan singkatan KPKM. Berdiri sejak 1 Maret 2015 dengan visi sebagai wadah berkumpulnya para penyayang kucing khususnya di wilayah Medan Sumatera Utara. Seperti yang dikatakan pada visi dari Komunitas Pecinta Kucing Medan, anggotanya pun adalah mereka yang memelihara kucing serta menyayanginya.

Tidak hanya itu, seperti yang tertulis dalam AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) Komunitas Pecinta Kucing Medan, juga memiliki misi yaitu menumbuh kembangkan organisasi/komunitas agar diketahui bagi masyarakat khususnya pecinta kucing, meningkatkan tali persaudaraan antar sesama pecinta kucing, meningkatkan anggota dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kucing, menjadikan organisasi/komunitas yang patut dicontoh oleh organisasi/komunitas lain dan yang terakhir adalah mewujudkan anggota organisasi/komunitas yang jujur, teladan dan beriman.

Tidak hanya sekedar mencintai dan menyayangi hewan peliharaan yang satu ini, Komunitas Pecinta Kucing Medan juga menjadikan komunitasnya sebagai wadah untuk berkumpul dan saling berbagi ilmu mengenai permasalahan kucing peliharaan mereka sendiri. Alhasil, tidak hanya memelihara hewan yang satu ini para anggota komunitas yang beranggotakan 35 anggota  aktif ini juga secara tidak langsung mendapat ilmu mengenai kucing pada umumnya.

Dalam ajang sharing tersebut, diadakan pada setiap seminggu sekali yang dihadiri oleh para anggota. Sementara itu, Komunitas Pecinta Kucing Medan juga mengadakan rapat komunitas minimal setiap 2 kali dalam sebulan. Biasanya didalam agenda rapat tidak hanya membicara struktur organisasi/komunitas atau masalah internal, tetapi juga membahas agenda bulanan yang biasa dilakukan Komunitas Pecinta Kucing Medan seperti Vaksin, Gathering, Kontes Kucing, Cat Rescue dan kegiatan ilmiah.

“Kita tidak hanya menyayangi tetapi di komunitas ini kita juga akan mengerti mengenai kucing. Misalnya saja kita jumpa kucing di jalanan yang butuh diadopsi atau diselamatkan secara tidak langsung kita pasti sudah paham apa permasalahan kucing tersebut dengan melihat visualnya saja,” tegas Jamalludin anggota dari Komunitas Pecinta Kucing Medan

Sejauh ini Komunitas Pecinta Kucing Medan sudah melakukan 5 kali penyelamatan kucing. Komunitas yang diketuai oleh Rahman pernah melakukan penyelamatan kucing yang buta dan tidak memiliki mata. Dengan senang hati anggota dari Komunitas Pecinta Kucing Medan ini mengadopsi kucing tersebut hingga memberikan perawatan dokter.

Tak hanya melakukan gathering dengan sesama anggota, Komunitas Pecinta Kucing Medan juga melakukan gathering dengan sesama komunitas pecinta hewan lainnya seperti Animal Lovers, Musang, komunitas reptil dan yang lainnya.

“Dengan mengadakan gathering sesama kawan komunitas kita bisa saling mengenal satu sama lain. Selain itu kita juga nambah ilmu tentang binatang lain misalnya dijalan ada binatang yang membutuhkan rescue otomatis kita udah tau gimana penangan pertamanya. Itulah gunanya kita selalu menyempatkan waktu untuk kumpul bareng yang lainnya,” tegas Rahman selaku ketua dari Komunitas Pecinta Kucing Medan.

Hebatnya lagi, Komunitas Pecinta Kucing Medan merupakan satu-satunya komunitas pecinta kucing yang terdaftar secara resmi. Sebagai wujud keseriusannya, mereka juga memiliki AD/ART yang menjadi fondasi kokoh pembentukkan komunitas ini.

Sumber: CERITA MEDAN

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *