Baru-baru ini beredar unggahan video kekerasan di sekolah, dan berkonten pornografi di media sosial di Kalimantan Barat. Sejumlah informasi yang tidak bertanggung jawab pun beredar. Simpang siur terkait peristiwa tersebut menyebabkan masyarakat, menjadi bingung. Gerakan literasi media di kalangan masyarakat menjadi sangat penting.
Mudahnya penyebaran informasi yang belum jelas keakuratannya menunjukkan masih minimnya literasi media di kalangan masyarakat. Padahal literasi media amat penting untuk menangkal tindakan tak terpuji di dunia maya. Untuk itu akan digelar Aksi Solidaritas Kalimantan Barat seperti hoax atau berita bohong, ujaran kebencian, dan perundungan, besok (19/11).
Helen Manurung, selaku Koordinator Aksi Solidaritas mengatakan gerakan literasi media masih belum banyak berkembang di kalangan masyarakat. Sejauh ini, sudah kerap dilakukan di kalangan kampus dan pemerintahan
“Riset Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), yang terdiri atas 52 peneliti dan akademisi dari 25 perguruan tinggi di Indonesia, sejak April 2017, kegiatan literasi digital di sembilan kota di Indonesia cukup tinggi. Namun bentuknya masih didominasi ceramah atau sosialisasi, di samping lokakarya dan pelatihan,” katanya.
Dalam rangka meningkatkan literasi dalam mitigasi hoax dan ujaran kebencian ini, kata dia, Aksi Solidaritas Kalimantan Barat akan melaksanakan kegiatan kampanye #shareyangbaik. Rencananya aksi akan digelar di Car Free Day Kota Pontianak, depan PMI Kota Pontianak pada pukul 6 pagi.
Aksi ini, lanjutnya, akan diisi oleh orasi, hiburan masyarakat, serta adanya aksi membubuhkan tandatangan sebagai bentuk komitmen untuk tidak menyebarkan informasi hoax atau berita bohong, ujaran kebencian, dan perundungan. Sebagai bentuk publikasi, setiap momen kegiatan akan di unggah ke sosial media dengan tagar #shareyangbaik.
“Jadikan aksi ini sebagai wujud nyata sosialisasi melek media digital yang menyeluruh. Dengan meningkatnya literasi media digital, maka tindakan tak terpuji di dunia maya, bisa kita bendung,” ujar Ashri Isnaini dari Jurnalis Perempuan Khatulsitiwa.
Aksi akan melibatkan sejumlah komunitas dan lembaga seperti Jurnalis Perempuan Khatulistiwa, KPAID, Dinas Pemberdayaan Perempuan Kota Pontianak, Forum Anak (FA) Kel. Banjar Serasan, FA Kota Pontianak, Kader Pendamping Anak Kota Pontianak, Saung Baca, dan Saya Perempuan Anti Korupsi Kalbar. Ada pula, Aliansi Jurnalis Independen, UPT Bahasa Untan, Rumah Esente, Komunitas Wisata Sejarah, Bimbel Lenny, Aksi Sedekah Pendidikan, serta DWP Kemenag Provinsi Kalbar.
Sumber: PONTIANAK POST