Tak seperti biasanya Pasar Oro-Oro Dowo tiba-tiba ada puluhan perempuan menggunakan kain jarik batik dan berpakaian kebaya. Puluhan perempuan dari Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) sengaja mendatangi Pasar Oro – Oro Dowo, di kawasan Jalan Guntur untuk membagikan ratusan kain jarik bermotif batik guna memperingati Hari Kartini 2018 pada 21 April ini.
Satu per satu para pedagang di pasar mendapat suvenir berupa kain batik jarik yang biasa digunakan oleh kaum perempuan di era Kartini jaman dahulu. Selain membagikan kain batik jarik, para kaum perempuan dari KCBI membagikan bunga kepada pedagang dan pembeli di pasar.
Alhasil pembagian ini cukup menarik sejumlah pedagang dan pembeli yang membuat para cukup antusias. “Unik saja kenapa kok berpikiran di pasar. Tapi memang itu cukup bagus mengingatkan kita untuk pakaian tradisional bangsa sendiri,” ujar Sri Yuniarti, salah seorang pedagang di Pasar Oro – Oro Dowo, Sabtu (21/4/2018).
Ketua Pelaksana peringatan Hari Kartini 2018 KCBI, Endang Widiastuti mengungkapkan sengaja melakukan bagi – bagi suvenir kain batik ala Kartini.
“Kita ingin mengajak para pedagang khususnya para perempuan untuk kembali berpakaian seperti zaman dahulu lagi. Pakaian tradisional itu harus dilestarikan bila tak ingin tergerus modernisasi,” ungkap perempuan yang disapa Endang.
Tak hanya sekedar membagikan kain saja, para perempuan yang berada di pasar juga diajari bagaimana menggunakan pakaian tradisional jawa yang kerap digunakan Raden Ajeng Kartini.
Setidaknya 300 paket kain dan bunga dibagikan ke semua pedagang baik laki – laki maupun perempuan tanpa pandang bulu. “Pedagang laki-laki juga kita kasih kan bisa diberikan ke istrinya, putrinya, atau anggota keluarga yang perempuan kan bisa,” bebernya.
Tak hanya pembagian kain dan bunga, ratusan nasi kotak pun dibagikan ke sejumlah tukang becak, tukang parkir, dan pedagang di pasar.
Dipilihnya Pasar Oro – Oro Dowo menurut Endang karena kondisi pasar tradisional yang cukup bersih dan menjadi percontohan pasar tradisional nasional yang berkonsep bangunan modern.
Sumber: OKEZONE