Komunitas Sanggar Latah Tuah dibentuk pada tanggal 13 Oktober 1996. Namun baru diresmikan di tanggal 23 Oktober 1996 dengan disepakati diberi nama “Latah Tuah”.
Awal mula Sanggar ini berawal dari kegiatan Ospek tahun 1996 yang di taja oleh SMI (Senat Mahasiswa Institut) IAIN SUSQA Pekanbaru yang kini telah berganti nama menjadi UIN SUSKA RIAU.
Sebelumnya Drs. Ahmad Darwami salah seorang Dosen IAIN SUSQA sekaligus sebagai Seniman Riau ternama, memberikan anjuran agar di bentuk wadah kesenian baru yang dapat menampung aspirasi kreatifitas berkesenian pada saat itu.
Komunitas ini berfokus pada pelestarian tradisi seni dan budaya, khususnya Melayu. Sejak berdiri komunitas ini menggelar pertunjukan agar anggota yang bergabung di dalamnya bisa terus berkarya.
Sanggar Latah Tuah memiliki semboyan:
“Biar latah asal bertuah, daripada diam seribu bahasa.”
“Indah menurut estetika, baik menurut etika, benar menurut agama.”
Saat ini Sanggar Latah Tuah dikomandoi oleh Fitra Maulana Akmal, Imam Imanudin (Sekretaris),
Tiara (Bendahara), Dezi Yusmit (Koord. Tari), Yola Elmuspita (Koord. Teater), Fadli Aziz (Koord. Musik), Zaidi (Koord. Seni Rupa), Ayuanida (Koord. Vokal), Nur Rahmah (Koord. Tata Rias). Dengan ratusan anggota yang berasal dari mahasiswa UIN SUSKA RIAU, Pekanbaru, dan beberapa wilayah di Riau lainnya.
Di Sanggar Latah Tuah ada beberapa bidang yang dapat diikuti yaitu sastra, teater, musik, vokal, tari, seni rupa, dan tata rias.
Salah satu dan yang merupakan karya andalan Sanggar Latah Tuah adalah Teater Bangsawan Peterakna. Pergelaran teater Bangsawan Peterakna kini menjadi agenda tahunan Sanggar Latah Tuah dan telah terkenal di Riau. Pertunjukannya bercerita tentang cikal bakal Kesultanan Siak Sri Indrapura, sebuah Kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Kisahnya disajikan dalam 12 episode.
Teater Bangsawan Peterakna selalu sukses digelar di Gedung Anjung Seni Idrus Tintin dan disaksikan oleh sekitar 600 penonton. Pada tahun 2015-2016, Teater ini ditampilkan hingga ke luar Riau yaitu Jambi, Bengkulu, Aceh, dan Medan.
Pergantian kepengurusan selalu diganti setiap tahunnya, namun senior terdahulunya tidak serta merta lepas dari sanggar. Mereka tetap memantau dan membimbing kader-kader penerus untuk event selanjutnya.
Di kalangan mahasiswa UIN Suska Riau, Sanggar Latah Tuah kini memiliki sekitar 5.000 anggota. Setiap kali Sanggar Latah Tuah membuka rekrutmen, ratusan mahasiswa UIN Suska Riau akan mendaftar. Tidak heran sanggar ini jadi sangat eksis di kalangan mahasiswa UIN Suska Riau dan masyarakat Riau secara umum.
Bergabung di latah tuah sangat terbuka untuk semua orang. Meskipun tempat kepengurusan di UIN SUSKA RIAU, tetapi anggota Sanggar Latah Tuah kebanyakan dari Universitas lain seperti UR, UIR, STIFAR, LANCANG KUNING, serta beberapa SD-SMA yang ada di Pekanbaru.
Ingin bergabung bersama Sanggar Latah Tuah? BroSis dapat mendatangi langsung kantor sekretariat di PKM UIN SUSKA RIAU. Komunitas ini rutin melakukan latihan bersama disana saat sore hari. Di akhir pekan rutin latihan bersama di halaman Taman Budaya Pekanbaru.
Sumber: BROSIS PKU