Teman Main Kecil, Komunitas Bermain Mungil Bermanfaat Besar Untuk Anak

Moms zaman sekarang pasti sudah karib dengan yang namanya Playdate. Istilah ini awalnya digunakan orangtua di Amerika Serikat untuk kegiatan mengundang teman-teman seusia si kecil untuk bermain bersama. Playdate makin marak di Indonesia karena kita sebagai orangtua mulai paham beberapa manfaat besar dari sebuah kencan bermain macam ini.

Sayangnya, playdate lebih sering diadakan di kota besar macam Jakarta. Sedangkan orangtua di wilayah luar area itu mau tidak mau harus menyesuaikan diri dan melancong ke Ibu Kota demi kemaslahatan anak.

Nah, berakar dari sekadar keinginan bergabung dalam playdate namun terantuk jarak, dua orang perempuan muda, Melati Nur Utami dan Fina Uzwatania, akhirnya mendirikan komunitas sendiri untuk anak-anak; Teman Main Kecil. Komunitas ini menitikberatkan kegiatannya di Bogor, Jawa Barat.

Diceritakan oleh Ami, sapaan karib Melati, bahwa ide ini berawal sejak tahun 2016 di mana saat itu belum ada penyedia kegiatan bermain anak. Akhirnya ia mencetuskan ide itu di grup chat rekan-rekan SMA-nya dan mampu merangkul Fina sebagai kolega perdana.

“Kita bikin playdate yang kecil-kecil dulu. Kita kumpulin teman-teman sekolah dan dibuat gratis. Tapi lama-kelamaan kita berusaha bikin yang lebih besar lengkap dengan komunitasnya,” cerita Ami pada kru vemale.com yang ikut merasakan playdate bertema ‘Ayo Berkebun’ pada Sabtu (27/1) di area Tanah Baru, Bogor.

Komunitas Teman Main Kecil akhirnya mengadakan beberapa kali playdate dengan tema berbeda-beda. Namun kesemuanya memiliki kesamaan yakni mempunyai lesson content dan memancing ikatan anak berusia 1 – 5 tahun dengan orangtuanya. Terpenting adalah mengajarkan interaksi serta pengembangan soft dan gross motor skill untuk anak.

Satu kali pertemuan dikenakan biaya Rp50 ribu – Rp75 ribu dan dibatasi sekitar 10-15 orang peserta. Uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan yang menyokong tema plus camilan sehat untuk si kecil. Sebagai contoh ketika playdate bertema ‘Ayo Berkebun’, peserta mendapat fasilitas kertas, cat, pot bunga, dan tanaman yang menjadi tema hari itu. Termasuk juga susu dan snack di akhir acara.

“Kami sendiri melakukan praktek playdate ini bersama anak di rumah. Secara total mungkin sudah lebih dari lima kali kami mengadakan playdate bersama komunitas Teman Main Kecil sejak tahun 2016, pernah juga kami berkemping, Untuk kemping sendiri mungkin biayanya agak beda ya karena kami harus sewa alat,” tambah Ami yang merupakan lulusan Psikologi Universitas Indonesia itu.

Salah satu peserta yang ikut playdate ini adalah Ibu Ika yang datang bersama keponakan berusia tiga tahun, Alluna. Menurut Ika, Alluna selama ini hanya bisa mendengar arahan dari kedua orangtuanya karena belum bersekolah. Namun ketika diterjunkan bersama teman-teman seusianya, Alluna bisa mengikuti petunjuk dengan baik.

“Tadinya Alluna jijik dan ngga mau pegang apa pun yang kotor. Tapi ketika diarahkan oleh penyedia event, dia mau dan bersedia terlibat dalam semua kegiatan hari itu,” kata Ika.

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *