Tips Mudah Membuat Tepung Umbi Pengganti Terigu

Kebutuhan dan permintaan gandum di Indonesia sangat tinggi, padahal Indonesia sebagai negara yang hanya memiliki dua musim tidak dapat memproduksi gandum dalam jumlah yang tinggi. Hal ini yang menyebabkan sulitnya mengurangi impor gandum ke Indonesia. Meskipun pada semester I tahun 2018 ini jumlah impor gandum sebanyak 4,59 juta ton sudah banyak berkurang dari jumlah impor gandum pada semester I tahun 2017 sebesar 5,4 juta ton, tidak dipungkiri bahwa konsumsi pangan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari gandum sebagai bahan dasar pembuatan makanan, terutama tepung gandum atau tepung terigu yang digunakan hampir di setiap olahan masakan, contohnya gorengan, kue, roti, mie, dan berbagai olahan lainnya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat/awam dalam membantu pemerintah mengurangi impor gandum adalah dengan diversifikasi pangan. Namun nampaknya program diversifikasi pangan agak sulit dijalankan mengingat persepsi masyarakat yang masih menganggap bahan pangan berupa umbi-umbian seperti singkong dan ubi jalar merupakan makanan tradisional dan primitif. Olahan tepung terigu yang beragam juga cukup sulit untuk digantikan. Maka dari itu, dalam rangka menyukseskan program diversifikasi pangan dan mengurangi impor gandum, kita dapat mengganti penggunaan tepung terigu dengan tepung dari umbi-umbian yang dapat tumbuh dengan baik dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Umbi Pengganti Tepung

Beberapa macam tanaman, umumnya serealia, sudah dapat diolah menjadi tepung, misalnya tepung maizena (jagung), tepung beras merah, dan tepung ubi kayu. Tidak hanya serealia, umbi-umbian yang kaya pati juga dapat dibuat menjadi tepung untuk berbagai kebutuhan olahan masakan. Umbi-umbian yang sudah umum untuk dimanfaatkan dalam wujud tepung antara lain singkong yang dibuat menjadi tepung tapioka, tepung ubi jalar, tepung talas, ganyong, gembili, dan garut. Meskipun masih dibutuhkan banyak riset dan pengembangan untuk mewujudkan tepung dengan karakteristik dan fungsi yang mirip dengan terigu, tetapi beberapa tepung umbi-umbian tersebut dapat digunakan sebagai subtitusi terigu dalam praktek diversifikasi pangan.

Pada industri skala besar, subtitusi terigu sudah dapat dilakukan secara signifikan, contohnya subtitusi terigu dengan tapioka untuk industri mie instan dan roti. Beberapa produk hasil upaya subtitusi terigu juga sudah mulai dikenal khalayak, seperti mie labu, mie ubi jalar, mie jagung, dan donat kentang. Sebagai masyarakat, kita juga diharapkan dapat membantu negara ini dari beban impor bahan pangan, khususnya gandum, dengan langkah-langkah kecil seperti mengurangi konsumsi pangan berbahan dasar gandum, atau juga dapat dilakukan dengan mengganti penggunaan gandum dengan bahan lainnya yang mudah di dapatkan namun memiliki fungsi yang hampir sama.

Pembuatan Terigu dari Umbi

Proses pembuatan tepung dari umbi-umbian ini biasanya membutuhkan beberapa larutan atau bahan kimia seperti enzim fermentasi yang digunakan untuk membuat tepung menjadi berwarna putih pada tepung mocaf. Namun, terdapat beberapa tips mudah dalam membuat tepung dari umbi-umbian menggunakan alat sederhana, juga bahan yang mudah diperoleh dan murah serta tidak sulit untuk dilakukan di rumah. Berikut ini adalah cara membuat tepung dari umbi-umbian. Tips ini dapat dilakukan pada beberapa jenis umbi seperti talas, ubi jalar, dan garut.

  1. Pilih umbi yang sudah tua dan kondisinya bagus tanpa memar dan busuk. Umbi yang tua memiliki kandungan pati lebih banyak.
  2. Kupas kulit umbi hingga bersih, lalu dicuci dengan air mengalir dan tiriskan.
  3. Untuk talas dan ubi jalar, lakukan perendaman umbi di dalam air garam selama 15-20 menit. Ini berfungsi untuk mengurangi kadar kalsium oksalat terlarut dalam umbi yang memiliki efek samping berupa gatal, iritasi, hingga rasa terbakar pada kulit, mulut, tenggorokan, dan sistem pencernaan.
  4. Setelah ditiriskan dari rendaman, umbi kemudian ditumbuk atau diparut hingga menjadi bubur. Apabila ingin memperoleh tepung yang lebih halus dapat digunakan alat penggiling atau blender.
  5. Kemudian tambahkan air pada bubur umbi dengan perbandingan bubur dan air sebesar 1:2 atau dapat dikira-kira secukupnya.
  6. Campuran bubur dan air kemudian diperas dengan kain hingga sari patinya keluar.
  7. Hasil perasan lalu didiamkan sampai mengendap selama beberapa jam hingga air di bagian atas telah jernih.
  8. Selanjutnya buang air jernih bagian atas hingga menyisakan endapan di bawahnya.
  9. Jemur hasil endapan hingga kering dan menjadi tepung atau dapat dikeringkan dengan oven pada suhu 55-60° C selama 2-3 jam.
  10. Tepung pati siap digunakan.
  11. Jangan lupa untuk simpan tepung pada tempat kering.

Cara ini dapat diaplikasikan pada umbi lainnya, tetapi perlu diketahui terlebih dahulu kandungan apa saja yang terdapat di dalam umbi tersebut dan bagaimana pengolahannya karena beberapa umbi memerlukan perlakuan khusus saat diolah untuk menghasilkan tepung sesuai dengan yang diharapkan. Nah, demikian beberapa tips membuat tepung dari umbi-umbian. Tepung tersebut dapat diolah untuk berbagai varian olahan makanan. Mari dukung diversifikasi pangan, mulai kreasikan masakan anda dengan tepung dari umbi-umbian ini. Selamat mencoba!

Referensi: Wardayanie, N. I. A., dkk. 2008. Potensi umbi-umbian dan serealia dalam menunjang diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal. Jurnal Riset Industri (2)1:35-43.

 

Disadur dari : Farming.id ditulis oleh Dzakira Mumtaza

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *