Ini 6 Tips Menghindari “Gagal Move On” Tiap Musim Anime Baru

Setiap tiga bulan ada lebih dari 50 judul anime baru yang membanjiri Jepang. Begitu cepatnya dunia anime bergerak membuat penggemar anime yang sudah merasa ajeg dengan seri tertentu menjadi sulit beradaptasi saat memasuki musim baru. Di sekitar kita, pasti ada mereka yang dulunya aktif menonton seluruh anime baru secara tepat waktu, tapi sudah setahun lebih tidak menonton anime lagi.

Jadi bagaimana caranya supaya kita tidak terasingkan dengan dunia anime, dan bagaimana supaya kita bisa beradaptasi dengan anime baru di tiap musimnya? KAORI sajikan sejumlah tips yang sudah terbukti dan teruji di internal Redaksi.

1. Sadar bahwa seperti dunia di kantor atau sekolah kita, dunia anime tidak selalu bergerak sesuai keinginan kita

Sejumlah orang yang merasa lepas sentuhan dengan dunia anime saat ini biasanya merenung, sembari mengeluh karena dunia anime tahun ini tidak lagi seperti apa yang ia lihat saat pertama mulai menonton anime. Misalnya, mereka yang mulai menonton anime dari K-On! lalu menggerutu saat melihat anime bertema santai saat ini yang ada hanya yang seperti Gabriel Dropout. Atau mereka yang memulai menonton anime seperti Shakugan no Shana, lalu tercengang karena kini pasar meminati Masou Gakuen HxH (lalu menilai dengan buta kalau semua anime sekarang isinya begituan saja.) Atau yang merasa jengah dibuat-buat karena kini seri seperti Yuri!!! on Ice yang digemari, lalu membandingkan dengan saat ia menonton Slam Dunk!.

2. Aktif mengecek anime-anime baru yang tayang setiap musimnya

Ribut-ribut di media sosial seperti Facebook dan Twitter tidak selalu merefleksikan dengan baik perkembangan anime saat ini. Hype sangat ditentukan oleh minat dan teman-teman mereka.

Dengan mengecek info anime terkini (seperti panduan anime musiman KAORI yang dikemas secara netral tanpa menghakimi, lengkap dengan trailernya), kamu bisa menentukan apa judul yang cocok untukmu di setiap musimnya. Yang nonton dan menikmati animenya toh juga kamu sendiri, jadi jangan takut untuk berani beda!

3. Coba mengeksplorasi anime-anime yang tidak terlalu ramai dibicarakan

Penulis suka menonton Masou Gakuen HxH, tapi tidak semua orang suka dan kenyataannya banyak yang membenci anime ini dengan penuh istiqomah. Tetapi yang tayang di setiap musim kan tidak hanya Masou Gakuen, tidak hanya Re:Zero, dan tidak hanya Kuzu no Honkai.

Eksplorasilah anime-anime yang tidak banyak dibicarakan orang. Misalnya pada musim dingin 2017, ada musim kedua Showa Genroku Rakugo Shinjuu yang menceritakan perjalanan seorang seniman tradisional Jepang yang perlahan memasuki Jepang masa kini

4. Berani berbeda, tapi tidak perlu gengsi dan jujur dengan diri sendiri

Sejumlah orang yang tidak menyukai anime saat ini (dan berhenti menontonnya) biasanya mengeluhkan karena “ah fanbase-nya cancer,” “ah mainstream,” “ah yang nonton fujoshi”, dan ah-ah lainnya. Hilangkan rasa gengsi ini dan mulai bertanya pada diri sendiri, kenapa kita harus berbohong pada diri sendiri?

Ingat, yang menonton adalah kamu sendiri. Walau dunia ini dibalikkan dan (misalnya) Trump mengatakan Konosuba adalah anime terjelek sepanjang sejarah umat manusia, ucapan Trump tidak bisa mengontrol apa yang kamu tonton. Kalau menurutmu Konosuba bagus, so what? Seperti lirik lagu JKT48, kalau memang suka ya katakan sejujurnya, tanpa perlu ditutupi.

5. Berteman dan ngobrol dengan orang-orang yang punya selera beragam, namun toleran.

Kemalasan biasanya dimulai saat seseorang bertanya rekomendasi anime musim tertentu, kemudian temannya menjawab ah jangan nonton A, B, C. Dengan berteman hanya bersama orang yang seleranya sama dengan kita, hal ini menciptakan pola pikir yang sempit. Tahu-tahu, niat menonton anime yang harusnya mencari kesenangan justru berubah menjadi debat kusir ala pilkada DKI.

6. Jangan dipikir serius-serius, tapi hargai mereka yang mau memikirkannya secara serius

Pembicaraan fandom yang berlebihan bisa membuat anime biasa menjadi menyebalkan untuk ditonton. Kembalilah ke prinsip bahwa menonton anime itu dilakukan untuk menyenangkan pikiran kita. Tetapi bila ada sebagian dari teman kita ingin mendiskusikannya sampai dalam-dalamnya, let them be! Bisa jadi mereka menemukan kesenangan dengan mendiskusikannya sampai mendalam dan serius.

Begitu pula bila kita suka mendiskusikan sebuah anime sampai serius, jangan sampai kecintaan kita membuat kita memaksakan pada orang lain, “loe kalau nggak nonton ini loe gak gaul”. Toleransi harus dijaga bersama, baik dalam beragama maupun dalam menonton anime.

Demikian tips dari KAORI untuk mengarungi pesatnya perkembangan anime saat ini. Bila sudah dilakukan dan masih tidak tertarik? Saatnya lompat ke dunia lain. Nonton Sherlock misalnya.

KAORI Newsline | oleh Kevin W

 

Sumber :Kaori Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *