Mereka menonton satu persatu peserta yang mempraktekan teknik-teknik olahraga tantangan tersebut mulai dari bunnyhop (melompat), manual (mengangkat roda depan sembari melajukan sepeda), jumping (melompat menggunakan spot atau alat bantu).
Sementara itu, Humas Komunitas SuroboyoBMX Hidayat mengatakan, acara pelatihan ini diibaratkannya ‘getok tular’ yaitu pengenalan bagi pemula dan pembelajaran dari generasi sebelumnya.
“Himbauan saya untuk pemula wajib menggunakan safety fear, helm, protektor persendian untuk meminimalisir miss atau insiden latihan maupun lomba,” kata Hidayat.
Rider BMX asal Kota Pahlawan ini berharap komunitas SuroboyoBMX dapat berkembang melalui pelatihan dan lomba.
“Pelatihan BMX ini pertama kali di Jawa Timur, tidak ada batasan usia dan tidak dipungut biaya apapun. Harapan kami, komunitas ini semakin besar dan bisa mengharumkan nama Kota Surabaya,” pungkasnya.