Melimpahnya limbah kayu menjadi masalah tersendiri bagi para perajin mebel di Kelurahan Randusari, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Namun, komunitas Woodcraft Randusari menyulap limbah-limbah kayu menjadi ide bisnis bernilai ekonomis.
Selama ini, tumpukan limbah kayu mebel memang dipandang sebelah mata. Beberapa perajin mebel malah memberikan limbah kayu secara cuma-cuma, demi bengkel kerjanya bersih dari tumpukan limbah kayu.
“Para tukang mebel malah bersyukur kalau kita ambil limbahnya,” ungkap Arif Budiono, salah satu anggota komunitas Woodcraft Randusari.
Sekitar tiga tahun lalu, para pemuda Randusari berkumpul, kemudian terbentuklah Woodcraft Randusari. Mereka mulai mengukir limbah kayu hingga menjadikannya nilai seni bercita rasa tinggi, bahkan menjadi sumber ekonomi.